Senin 15 May 2023 05:40 WIB

Erdogan, Sosok yang Ingin Kembali Kuasai Turki Meski Sudah Berkuasa Selama 20 Tahun

Erdogan kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden Turki

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nashih Nashrullah
Recep Tayyip Erdogan, kembali mencalonkan diri sebagai calon Presiden Turki
Foto:

Pembersihan setelah kudeta yang gagal membuat puluhan ribu orang dipenjara atau diberhentikan dari pekerjaan mereka. Pemerintah menargetkan pendukung pemimpin Muslim yang berbasis di Amerika Serikat, Fethullah Gulen. 

Pemerintah Turki menuding Gulen mendalangi upaya kudeta. Gulen adalah seorang ulama berpengaruh di Turki. Kritikus mengatakan tindakan keras itu digunakan sebagai kedok untuk menargetkan perbedaan pendapat politik yang lebih luas dan istilah "Gulenist" telah menjadi alat untuk menodai lawan mana pun.

Keberhasilan Erdogan dalam pemilihan nasional mencapai puncaknya pada 2015 ketika Partai AK kehilangan suara mayoritas di parlemen. Hal ini membuat presiden bersekutu dengan ultra-nasionalis dan meninggalkan proses perdamaian Kurdi.

Baca juga: Jungkir Balikkan Lembaga Survei, Erdogan Sementara Unggul 49 Persen di Pemilu Turki

Empat tahun kemudian, Erdogan mengalami kekalahan elektoral pertamanya ketika pemilihan lokal di kota-kota besar, termasuk Istanbul dan Ankara, memilih oposisi.  

Pemungutan suara ulang digelar di Istanbul setelah Partai AK memprotes hasil pemilu. Hal ini menyebabkan kandidat oposisi untuk walikota menang dengan selisih yang lebih besar.

Erdogan sekarang menjanjikan kemakmuran ekonomi di masa depan. Menjelang pemilu, Erdogan telah berusaha untuk meringankan biaya hidup yang meningkat dengan memperkenalkan tagihan energi bersubsidi dan kenaikan pensiun, gaji pekerja publik dan upah minimum.

Erdogan juga menyoroti perbaikan yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari warga Turki, serta memamerkan proyek-proyek bergengsi, terutama di bidang militer, seperti pengembangan drone.

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement