Kamis 18 May 2023 00:55 WIB

Polisi Selandia Baru Duga Kebakaran yang Tewaskan 6 Orang Disengaja

Kebakaran di hostel di Wellington diduga disengaja

ebakaran terjadi di sebuah hostel di Wellington, Selandia Baru, Selasa (16/5/2023).
Foto: AP
ebakaran terjadi di sebuah hostel di Wellington, Selandia Baru, Selasa (16/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Kepolisian Selandia Baru mengatakan kebakaran di sebuah hostel di Wellington, yang menewaskan enam orang tampaknya aksi yang disengaja. Kepolisian pun sudah membuka penyelidikan.

Kebakaran terjadi di lantai atas Loafers Lodge di pinggir Newton pada Selasa (16/5/2023) dini hari. Api merusak struktur besar yang mempersulit upaya pemulihan.

Polisi mengatakan setelah asesmen keselamatan dan kesehatan, penyidiknya berharap dapat masuk gedung berusia 92 kamar itu dan mulai menggelar penyelidikan. Mereka akan menemukan dan mengidentifikasi korban tewas.

"Penyelidikan di lokasi akan menjadi proses metodis dan ekstensif, dan kami memperkirakan butuh waktu, tampaknya beberapa hari," kata Pelaksana Tugas Komandan Distrik Wellington, Dion Bennett, Rabu (17/5/2023).

"Saya bisa mengkonfirmasi kami memperlakukan kebakaran ini kebakaran yang disengaja," katanya.

Hostel itu memberikan akomodasi pada pekerja konstruksi, staf rumah sakit dan mereka yang menjalani hukuman layanan masyarakat atas pelanggaran kecil.

Polisi mengatakan beberapa orang masih dinyatakan hilang, jumlahnya kurang dari 20 orang. Mereka mengatakan penghuni hostel yang hilang mungkin belum ditemukan.

Penyebab kebakaran belum diketahui tapi polisi mengatakan terjadi ada sofa yang terbakar dua jam sebelum kebakaran fatal. Tapi tidak ada laporan saat itu.

"Kami akan menyelidiki untuk mengkonfirmasi hubungan antara kebakaran sofa itu dengan kebakaran fatal," kata Bennett.

Layanan Darurat dan Pemadam Kebakaran Selandia Baru (FENZ) mengatakan sudah aman bagi polisi untuk masuk gedung itu.

"Langkah kami berikutnya memeriksa dan memastikan tidak ada orang lagi di sana dan jelas bekerja sama dengan polisi untuk menyelidiki dan membantu mereka memindahkan jenazah enam orang," kata manajer regional FENZ Bruce Stubbs di Radio New Zealand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement