Jumat 19 May 2023 10:35 WIB

Pecahkan Rekor Dunia, Koki Nigeria Masak Selama 100 Jam

Hilda Effiong Bassey pecahkan rekor dunia setelah memasak tanpa henti selama 100 jam

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Koki asal Nigeria, Hilda Effiong Bassey memecahkan rekor dunia setelah memasak tanpa henti selama 100 jam.
Foto: AP
Koki asal Nigeria, Hilda Effiong Bassey memecahkan rekor dunia setelah memasak tanpa henti selama 100 jam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Koki asal Nigeria, Hilda Effiong Bassey, memecahkan rekor dunia setelah memasak tanpa henti selama 100 jam. Hilda mulai memasak pada Kamis pekan lalu dan berlanjut hingga Senin (15/5/2023).

Dari rekor 100 jam itu, Bassey menciptakan lebih dari 55 resep dan lebih dari 100 makanan yang dirancang untuk menampilkan masakan Nigeria terbaik dalam sesi dapur maraton. Komite rekor dunia Guinness masih harus memastikan bahwa semua kriteria mereka sudah terpenuhi.

Sebelumnya, rekor didapat oleh koki India Lata Tondon dengan waktu 87 jam dan 45 menit pada 2019. Hilda Bassey mengatakan, termotivasi untuk mencoba merekam karena dia ingin menempatkan makanan Nigeria di peta makanan dunia.

"Masakan Nigeria adalah yang terbaik di luar sana,” katanya seperti dilansir laman CNN International, Kamis (18/5/2023). “Semakin banyak resep yang disebarkan, semakin banyak orang yang mau mencobanya. Makanan Nigeria adalah makanan yang menenangkan," kata dia.

Meskipun kurang tidur selama memasak di Lagos, Bassey tetap bersemangat dan terlihat menari dan melambaikan tangan kepada para penggemarnya yang datang berbondong-bondong untuk mendukungnya. Seorang pria, Uduak Obong, mengatakan dia melakukan perjalanan bus sepanjang malam, menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk tiba di tempat tersebut di Lagos untuk mendukungnya.

“Saya berkendara 12 jam untuk berada di sini untuk mendukung saudara perempuan saya, teman saya. Dia luar biasa," katanya.

Selebritas termasuk musisi Tiwa Savage dan politisi lokal mengunjungi Bassey selama tantangan memasak. Bassey mengatakan bahwa dia hampir menyerah pada hari pertama, tetapi setelah melampaui rekor sebelumnya, dia memutuskan untuk mencapai 100 jam.

“Hari pertama adalah yang paling sulit. Saya siap menyerah enam jam. Saya merasa seperti keajaiban terjadi dan entah bagaimana saya melakukannya. Dukungannya luar biasa,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement