Jumat 19 May 2023 18:26 WIB

G7 akan Batasi Akses Rusia ke Sistem Keuangan Global

G7 membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global dan membekukan asetnya di Barat

Kelompok tujuh negara kaya (G7) akan memutuskan dalam pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang, untuk membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global dan membekukan aset-asetnya di Barat
Foto: Japan Pool via AP
Kelompok tujuh negara kaya (G7) akan memutuskan dalam pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang, untuk membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global dan membekukan aset-asetnya di Barat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Kelompok tujuh negara kaya (G7) akan memutuskan dalam pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang, untuk membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global dan membekukan aset-asetnya di Barat, menurut pejabat AS.

Konferensi tingkat tinggi (KTT) itu juga akan memutuskan soal ketergantungan negara-negara G7 pada pasokan energi Rusia dan tindakan lain terhadap Moskow terkait operasi militernya di Ukraina.

Dalam arahan via telepon kepada pers terkait partisipasi Presiden AS Joe Biden di KTT G-7 itu, sang pejabat mengatakan bahwa G7 bermaksud memblokir aset Rusia hingga Moskow menghentikan operasi militer di Ukraina.

"Anda akan melihat, pertama, beberapa upaya signifikan untuk menghambat lebih jauh kemampuan Rusia mendapatkan input (dana) untuk perangnya," kata pejabat itu, seperti dikutip kantor berita Rusia Itar-Tass, Jumat (19/5/2023)

"Kedua, Anda akan melihat upaya untuk menutup celah pengelakan (sanksi). Ketiga, kami akan berupaya mengurangi ketergantungan terhadap energi Rusia. Keempat, kami akan melanjutkan upaya menekan akses Rusia ke sistem keuangan internasional," katanya.

"Kelima, Anda akan melihat komitmen tanpa henti untuk membuat aset Rusia tidak dapat bergerak hingga perang berakhir," kata dia.

Pejabat itu juga mengatakan akan ada tindakan untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut yang akan diartikulasikan dalam pernyataan Ukraina.

Dia menambahkan bahwa ada sekitar 300 sanksi terhadap individu, entitas, kapal, dan pesawat Rusia yang akan diumumkan.

"(Tindakan) Ini menyasar pengelakan (sanksi), fasilitator keuangan, kemampuan Rusia mengekstraksi energi di masa depan, dan aktor lain yang membantu perang," kata pejabat itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement