Sabtu 20 May 2023 07:43 WIB

KTT Liga Arab Adopsi Deklarasi Jeddah

KTT Liga Arab bahas konflik Palestina-Israel, Sudan, Yaman, Libya, dan Lebanon.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Reiny Dwinanda
Foto selebaran yang disediakan oleh Saudi Press Agency (SPA) menunjukkan Presiden Suriah Bashar al-Assad (kedua kiri) disambut oleh Wakil Gubernur Wilayah Makkah Arab Saudi, Pangeran Badr bin Sultan bin Abdulaziz Al Saud (tengah), di menjelang KTT Liga Arab, di Bandara Internasional King Abdulaziz, di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (18/5/2023).
Foto:

Konflik Palestina-Israel

Terkait konflik Palestina-Israel, para anggota menegaskan kembali sentralitas perjuangan Palestina. Liga Arab juga menegaskan kembali hak Palestina atas otoritas absolut di semua wilayah yang diduduki Israel pada 1967, termasuk Yerusalem timur.

Para anggota juga menyuarakan pentingnya mengaktifkan Inisiatif Perdamaian Arab. Inisiatif itu diusulkan Saudi dan didukung oleh Liga Arab dalam KTT di Beirut pada 2002.

Kekerasan Israel-Palestina telah meningkat selama beberapa bulan terakhir. Serangan militer Israel dan kekerasan pemukim Yahudi terhadap Palestina di Tepi Barat juga semakin meningkat. Sejak Januari, lebih dari 140 warga Palestina dan sedikitnya 19 warga Israel dan warga asing tewas di Tepi Barat dan Israel.

Situasi Sudan

Sementara itu, mengenai situasi di Sudan, Deklarasi Jeddah deklarasi tersebut menolak campur tangan asing yang mengobarkan konflik dan mengancam keamanan dan stabilitas regional. Liga Arab mendesak dialog dan persatuan di antara pihak yang bertikai.

Pertempuran antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) berlangsung di Sudan sejak 15 April. Konflik tersebut telah membuat sekitar 843 ribu orang Sudan mengungsi di daerah sekitar, dan memaksa sekitar 250 ribu orang mengungsi ke negara-negara tetangga.

Pekan lalu, pembicaraan yang dimediasi AS-Saudi antara kedua belah pihak di Jeddah membuat sedikit terobosan setelah menandatangani perjanjian untuk melindungi warga sipil Sudan. Selama konferensi pers, Pangeran Faisal mengatakan, Riyadh dan Washington terus bekerja sama agar pihak yang bertikai di Sudan menghentikan kekerasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement