Sabtu 20 May 2023 09:22 WIB

Assad Berjabat Tangan, Saling Cium Pipi dengan Mantan Seteru 

Pemimpin yang tak terlihat berbicara dengan Assad adalah Emir Qatar.

Presiden Suriah Bashar al-Assad tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah untuk berpartisipasi dalam KTT Liga Arab
Foto: AP
Presiden Suriah Bashar al-Assad tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah untuk berpartisipasi dalam KTT Liga Arab

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH – Kehadiran Presiden Suriah Bashar al-Assad di KTT Liga Arab menjadi perhatian besar. Sebab, 12 tahun organisasi ini menangguhkan keanggotaan Suriah dan tahun ini Assad kembali bertemu para pemimpin Arab di Jeddah, Arab Saudi. 

Setiap jabat tangan menjadi sebuah hitungan. Assad pun saling peluk dan cium pipi dengan para pemimpin yang sebelumnya menjadi seteru politiknya. Mereka bersebarangan jalan ketika Suriah terperangkap dalam perang saudara. 

Mereka mendukung oposisi yang ingin menggulingkan pemerintahan Assad. Ketika Assad tiba di lokasi KTT, pada Jumat (19/5/2023) waktu setempat, bertemu Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS). 

Assad mengulurkan lengan disambut sang Pangeran. Mereka saling memeluk dan mencium pipi. Ini momen simbolik kembalinya Assad ke naungan Liga Arab. Pada 2011, saat krisis politik berkecamuk di Suriah, Saudi penentang keras Assad. 

Namun, akhir-akhir ini Saudi bersama negara Arab lainnya melunak dan akhirnya Suriah kembali menjadi anggota Liga Arab. Meski, negara-negara Barat dan sebagian warga Suriah menentangnya karena masih menganggap Assad sebagai penjahat perang. 

Maka, Assad kembali berfoto bersama dengan pimpinan negara anggota Liga Arab. Ia berjabat tangan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Keduanya tersenyum, tangan dan kepala mereka saling digerakkan, menandakan terlibat dalam percakapan. 

Lalu, Assad berbincang sejenak dengan Presiden Tunisia Kais al-Saeid. Ia berbicara hubungan bilateral dengan pemimpin Uni Emirat Arab Sheikh Mansour bin Zayed. Ia pun diharapkan bisa duduk bersama dengan Raja Salman. 

Seiring diterimanya Assad di tengah pemimpin negara Liga Arab, ia berulang kali menegaskan,’’Suriah milik dunia Arab.’’ Namun, salah satu pemimpin tak terlihat berbicara dengannya, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, yang pada 2018 menyebut Assad penjahat perang. 

Al-Thani meninggalkan Jeddah setelah memimpin delegasi negaranya. Ini merujuk keterangan Dewan Emir Qatar kepada media. Ia meninggalkan Jeddah saat Assad berbicara dan Al-Thani tak menyampaikan pidato di acara KTT. 

Namun, kantor berita Suriah melaporkan Emir dan Assad berjabat tangan dan berbincang sejenak sebelum pertemuan dimulai. Namun, tak ada pernyataan dari media Qatar. Seorang pejabat Arab, menyatakan emir Qatar tak melakukan pertemuan bilateral apapun dan meninggalkan KTT sebelum Assad berpidato. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement