REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Ahad (21/5/2023) menolak kritik dari Kanada di KTT G7 tentang sikap pemerintahnya terhadap hak-hak LGBTQ+. Seorang reporter bertanya kepada Meloni tentang kritik tersebut dalam konferensi pers pada Ahad pagi di Hiroshima, Jepang.
Sebelumnya pada Jumat (19/5/2023) Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kepada Meloni bahwa Kanada prihatin dengan beberapa posisi yang diambil Italia dalam hal hak-hak LGBTQ+. Trudeau menambahkan, dia ingin berbicara dengan Meloni tentang hal itu.
“Jelas, Kanada prihatin dengan beberapa (posisi) yang diambil Italia dalam hal hak LGBT. Tapi saya berharap untuk berbicara dengan Anda tentang itu,” ujar Trudeau, dilaporkan Politico, Jumat (19/5/2023).
Pemimpin Kanada menegaskan kembali poin ini dalam catatan resmi yang dikeluarkan setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Meloni. “Para pemimpin juga bertukar pandangan tentang pentingnya melindungi dan membela hak asasi manusia, termasuk hak-hak orang 2SLGBTQI+,” ujar catatan resmi tersebut, mengacu pada akronim yang digunakan oleh pemerintah Kanada untuk Two-Spirit, Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Queer dan/atau Questioning, Interseks, Aseksual.
Meloni tampak kesal dengan kritik Trudeau tersebut. Meloni memainkan ibu jarinya dan mendengarkan pernyataan Trudeau dalam diam. Sementara Trudeau beralih ke bahasa Prancis untuk meringkas pernyataan yang sebelumnya diutarakan dalam bahasa Inggris. Kemudian operator kamera meninggalkan ruangan, dan kedua pemimpin memulai pembicaraan secara tertutup.
Komentar Trudeau menggemakan kritik domestik terhadap Meloni, yang menuduh pemerintah sayap kanannya memanfaatkan isu hak LGBTQ+ dan migrasi untuk memicu perpecahan. Pada Januari, pemerintah Meloni menutup celah hukum yang memungkinkan wali kota dan pejabat kota memberikan perwalian yang sah bagi orang tua sesama jenis.
Langkah ini dipicu oleh putusan pengadilan tinggi bahwa pengakuan orang tua sesama jenis hanya dapat dijamin jika anak diadopsi. Tindakan pemerintah Italia dikecam secara luas oleh oposisi di Roma dan lembaga internasional termasuk Parlemen Eropa, yang menyebut tindakan tersebut diskriminatif.
Aktivis hak-hak gay mengadakan aksi unjuk rasa untuk mengecam langkah Meloni. Mereka menyebut, kebijakan Meloni merupakan homofobik.
Ketika tentang pernyataan Trudeau, Meloni mengatakan bahwa Trudeau telah menjadi korban dari berita palsu dan propaganda. Meloni mengatakan, penilaian Trudeau tidak sesuai dengan kenyataan.