Senin 22 May 2023 10:44 WIB

500 Ribu Warga Turki di Luar Negeri Sudah Berikan Suara pada Putaran Kedua Pilpres

Pemunugutan suara di luat negeri akan berakhir pada 24 Mei.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Petugas pemilu menyiapkan surat suara di sebuah tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara di Istanbul, Turki (ilustrasi). .Hampir 500 ribu warga negara Turki di luar negeri telah memberikan suara untuk memilih presiden berikutnya pada putaran kedua.
Foto: AP/ Francisco Seco
Petugas pemilu menyiapkan surat suara di sebuah tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara di Istanbul, Turki (ilustrasi). .Hampir 500 ribu warga negara Turki di luar negeri telah memberikan suara untuk memilih presiden berikutnya pada putaran kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Hampir 500 ribu warga negara Turki di luar negeri telah memberikan suara untuk memilih presiden berikutnya pada putaran kedua. Mereka memberikan suara di kedutaan besar dan gerbang bea cukai.

Sejak pemungutan suara di luar negeri dimulai Sabtu (20/5/2023), menurut angka dari Dewan Pemilihan Tertinggi (YSK), 452.257 pemilih memberikan suara di misi diplomatik Turki. Sementara 19.477 memberikan suara di gerbang bea cukai, dengan total keseluruhan mencapai 471.734 partisipasi.

Baca Juga

Pemungutan suara di misi diplomatik akan berakhir pada 24 Mei. Sementara prosesnya akan berlanjut di gerbang pabean hingga pukul 17.00. waktu setempat pada 28 Mei.

Jutaan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara pada 14 Mei untuk memilih presiden dan anggota parlemen Turki sebanyak 600 kursi.

Koalisi People’s Alliance Recep Tayyip Erdogan memenangkan mayoritas di parlemen. Sementara pemilihan presiden menuju ke putaran kedua dengan mempertemukan Erdogan dengan Kemal Kilicdaroglu.

Pada putaran pertama, tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas, meskipun Erdogan memimpin dengan 49,52 persen. Sedangkan Kilicdaroglu memenangkan 44,88 persen dukungan.

Kilicdaroglu merupakan pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat bersama untuk oposisi enam partai Nation Alliance. Perhatian kini tertuju pada tokoh nasionalis Sinan Ogan yang berada di urutan ketiga pada putaran pertama pemilihan presiden.

Ogan mengumpulkan 5,17 persen suara. Setiap keputusannya untuk mendukung salah satu dari dua kandidat di putaran kedua berpotensi memiliki peran yang menentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement