Senin 22 May 2023 17:49 WIB

PBNU Resmikan Pesantren Pertamanya di Luar Negeri

Pesantren An Nahdloh di Malaysia merupakan pesantren pertama PBNU di luar negeri

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan pondok pesantren An Nahdloh di Malaysia yang merupakan pesantren pertama milik PBNU di luar negeri.
Foto: EPA
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan pondok pesantren An Nahdloh di Malaysia yang merupakan pesantren pertama milik PBNU di luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan pondok pesantren An Nahdloh di Malaysia yang merupakan pesantren pertama milik PBNU di luar negeri.

Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi di Kuala Lumpur, Senin (22/5/2023), mengatakan pondok merupakan sistem pendidikan asli asal Indonesia dan terbukti bisa berdiri di luar negeri.

KH Ahmad Fahrur Rozi yang biasa disapa Gus Fahrur itu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) serta warga NU di Malaysia, dan rasa syukur atas berdirinya pondok pesantren di atas lahan seluas dua hektare di Kampung Tanjung Sepat Darat, Selangor itu.

Ia mengatakan pondok pesantren tersebut berasal dari warga NU yang mayoritas merupakan anak migran dari Indonesia. "Mereka adalah aset masa depan NU yang harus terus dibesarkan, walaupun jauh dari tanah berdirinya organisasi tersebut," tuturnya.

PBNU meresmikan pondok pesantren An Nahdloh pada Ahad (21/5/2023), bergandengan dengan mustaysar KH Said Aqil Siroj dan katib syuriah Habib Lutfi Alatas. Menurut Ketua Panitia Peresmian Pondok Pesantren An Nahdloh Nur Alamin, ribuan jamaah hadir dalam peresmian yang dimulai sejak pagi sampai dengan sore.

Setidaknya 15 bus dan ratusan mobil terparkir di sekitar area pondok pesantren saat peresmian. Itu merupakan bukti cintanya warga Indonesia di Malaysia terhadap pondok pesantren NU, kata Ketua PCINU Malaysia Rudi Mahfudz.

Menurut dia, apresiasi yang tinggi juga disampaikan oleh Menteri Besar Selangor Datuk Sri Amirudin bin Shari atas berdirinya pondok pesantren tersebut, dan sempat membincangkan masa depan pondok tersebut.

Pada kesimpulannya, masih banyak pekerjaan rumah dari PCINU Malaysia dan perangkatnya dalam mengelola pondok, ujar dia. Dan itu tugas yang tidak ringan, terlebih dengan banyaknya perbedaan sistem di Malaysia.

"Tapi kami yakin, PCINU tetap berjalan on the track mewujudkan pondok yang dicita-citakan bersama-sama," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement