REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengatakan Presiden Republik Islam Iran Seyed Ebrahim Raisi akan mengunjungi Indonesia selama dua hari atas undangan resmi Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 23-24 Mei 2023.
"Presiden Iran YM Seyyed Ebrahim Raisi didampingi oleh Ibu Negara Jamileh Alamolhoda akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2023 dan diterima oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Mei 2023 di Istana Kepresidenan Bogor,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI lewat keterangannya, Senin (22/5/2023).
Sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Raisi diagendakan meletakkan karangan bunga terlebih dulu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Selain Presiden Jokowi, Raisi turut diagendakan bertemu Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI serta berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Dalam kunjungannya nanti, Raisi didampingi oleh sejumlah pejabat, antara lain menteri luar negeri, menteri informasi dan teknologi komunikasi, menteri perminyakan, dan sejumlah wakil menteri serta pimpinan lembaga pemerintah.
"Dalam kunjungan kenegaraan ini akan dilakukan pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara," kata Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Senin (22/5/2023).
Kedua negara juga akan menandatangani berbagai dokumen kerja sama dalam berbagai sektor seperti bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerja sama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK, dan budaya, sambung Kedubes Iran itu.
Selama berada di Indonesia, Raisi juga akan bertemu dengan para tokoh cendekiawan, pemikir, dosen dan mahasiswa serta pelaku usaha di Indonesia.
Iran menganggap Indonesia memiliki kesamaan budaya dan peradaban dengan mereka, selain sama-sama memiliki kapasitas yang signifikan dalam bekerja sama pada berbagai bidang, khususnya pada saat perubahan sedang melanda sistem politik internasional.
Indonesia dianggap memiliki posisi istimewa oleh Republik Islam Iran, khususnya letak geografisnya yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di Asia Timur dan negara-negara ASEAN.