Selasa 23 May 2023 12:17 WIB

Brasil Darurat Kesehatan Hewan Karena Kasus Flu Burung

Brasil umumkan keadaan darurat kesehatan hewan selama 180 hari

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Brasil pada Senin (22/5/2023) mengumumkan keadaan darurat kesehatan hewan selama 180 hari sebagai tanggapan atas deteksi pertama virus flu burung yang sangat patogen pada unggas liar.
Foto: REUTERS/Mariana Nedelcu
Brasil pada Senin (22/5/2023) mengumumkan keadaan darurat kesehatan hewan selama 180 hari sebagai tanggapan atas deteksi pertama virus flu burung yang sangat patogen pada unggas liar.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil pada Senin (22/5/2023) mengumumkan keadaan darurat kesehatan hewan selama 180 hari sebagai tanggapan atas deteksi pertama virus flu burung yang sangat patogen pada unggas liar. Dokumen keadaan darurat ini ditandatangani oleh Menteri Pertanian, Carlos Favaro.

Berdasarkan pedoman Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan, infeksi flu burung subtipe H5N1 pada unggas liar tidak memicu larangan perdagangan. Namun, kasus flu burung di peternakan biasanya mengakibatkan seluruh kawanan mati dan dapat memicu pembatasan perdagangan dari negara pengimpor.

Brasil merupakan pengekspor daging ayam terbesar di dunia dengan penjualan 9,7 miliar dolar AS pada 2022. Sejauh ini Brasil mengkonfirmasi delapan kasus H5N1 pada unggas liar, termasuk tujuh di negara bagian Espirito Santo dan satu di negara bagian Rio de Janeiro.

Kementerian Pertanian Brasil telah membentuk pusat operasi darurat untuk mengoordinasikan, merencanakan dan mengevaluasi aksi nasional terkait dengan flu burung. Pemerintah meningkatkan kewaspadaan setelah ada kasus flu burung yang dikonfirmasi.

Biasanya kasus flu burung pada unggas liar diikuti oleh penularan ke ternak komersial di beberapa negara. Selama akhir pekan, Kementerian Kesehatan mengatakan, sampel dari 33 kasus dugaan flu burung pada manusia di Espirito Santo, memiliki hasil negatif untuk subtipe H5N1.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement