Selasa 23 May 2023 18:59 WIB

Erdogan Kritik Media Barat yang Giring Opini Soal Pemilu Turki

Erdogan kritik media Barat yang mencoba untuk mempengaruhi opini publik soal Pemilu

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023).
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Kandidat Presiden Turki dan Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, melambaikan tangan kepada para pendukungnya saat kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Senin (22/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (22/5/2023), mengkritik media Barat yang baru-baru ini mencoba untuk memengaruhi opini publik dengan berita utama mengenai pemilihan umum di Turki.

"Kami telah mencapai sebagian besar pencapaian demokratis kami di Türki dengan bertarung dengan pemberitaan utama," kata pemimpin Turki itu dalam sebuah wawancara langsung dengan lembaga penyiaran nasional TRT Haber, dilansir dari Anadolu, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Ia menambahkan, Barat tidak menyukai Turki karena negara ini telah membasmi terorisme. "Dalam perang melawan terorisme, kami selalu ditinggalkan sendirian. Kami bangkit dengan kekuatan sendiri."

Barat juga terganggu dengan peningkatan industri pertahanan Turki, kata Erdogan.

"Apakah mereka menyukai Turki yang semakin kuat dalam industri pertahanan? Tentu saja mereka tidak menyukai kami. Mereka tidak akan menyukai kita karena kita tidak membeli senjata atau amunisi dari mereka lagi ... Bangsa saya memberikan jawaban ini kepada mereka pada tanggal 14 Mei. Saya berharap pada 28 Mei, mereka akan melakukannya lagi," katanya.

"Apakah Anda pernah mendengar ketidaknyamanan dari Azerbaijan, Qatar dan Libya karena upaya kami? Tidak. Ketika kita melihat mereka yang terganggu oleh keberhasilan kita, kita dapat melihat lebih jelas siapa teman dan siapa musuh," tambah Erdogan.

Jutaan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 14 Mei untuk memilih presiden dan parlemen dengan 600 kursi. Aliansi Rakyat yang dipimpin Erdogan memenangkan suara mayoritas di parlemen, sementara pemilihan presiden akan berlanjut ke putaran kedua pada tanggal 28 Mei 2023.

Erdogan akan menghadapi Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat gabungan dari enam partai oposisi Aliansi Bangsa, dalam pemilihan putaran kedua.

Erdogan menyelesaikan putaran pertama dengan 49,52 persen suara, sementara Kilicdaroglu berada di posisi kedua dengan 44,88 persen, dan Sinan Ogan dari Aliansi ATA (Ancestral) mendapatkan 5,17 persen.

Ogan pada hari Senin mendukung Erdogan untuk maju dalam pemilihan, dengan mengatakan: "Kami percaya bahwa keputusan kami adalah keputusan yang tepat untuk negara dan bangsa kami,"

Erdogan berterima kasih kepada Ogan atas dukungannya. "Ogan tahu betul sikap kami yang jelas dalam memerangi terorisme, hubungan dengan dunia Turki, dan kelangsungan hidup tanah air kami. Kami tidak membuat konsesi sedikit pun dalam masalah-masalah ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement