REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Menteri Negara Uni Emirat Arab (UEA) untuk Perdagangan Luar Negeri Thani bin Ahmed Al Zeyoudi dan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz telah menandatangani pernyataan bersama untuk setuju meluncurkan negosiasi guna membentuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara kedua negara. Kesepakatan itu diteken di sela-sela kunjungan resmi Putra Mahkota UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan ke Kuala Lumpur, Selasa (23/5/2023).
Al Zeyoudi mengungkapkan, hubungan dagang dan investasi UEA dengan Malaysia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. “Perdagangan non-minyak antara UEA dan Malaysia terus meningkat selama lima tahun terakhir, mencapai 4,6 miliar dolar AS pada 2022, tumbuh lima persen dibandingkan tahun 2021, dan masing-masing naik 31 persen serta 18 persen dibandingkan tahun 2020 dan 2019,” katanya, dikutip laman kantor berita UEA, Emirates News Agency.
Dia menjelaskan, saat ini UEA adalah mitra dagang ke-17 Malaysia secara global dan menempati urutan kedua di Timur Tengah. UEA menyumbang 32 persen perdagangan Malaysia dengan negara-negara Arab. “UEA juga merupakan tujuan pertama ekspor barang dagangan Malaysia ke negara-negara Arab, menyumbang 40 persen dari ekspornya ke wilayah tersebut. Sebaliknya, Malaysia menempati peringkat kedelapan secara global untuk ekspor UEA dan ke-19 dalam reekspor,” ucap Al Zeyoudi.
Al Zeyoudi mengungkapkan, nilai investasi Malaysia di UEA mencapai 150 juta dolar AS. Investasi Negeri Jiran merambah berbagai sektor, seperti industri, bangunan, konstruksi, real estate, perdagangan, transportasi, penyimpanan, dan asuransi. Sementara investasi UEA di Malaysia mencapai lebih dari 220 juta dolar AS. Sebanyak 51 juta dolar di antaranya berada di sektor industri.
Dia mengatakan, ditandatanganinya CEPA dengan Malaysia menjadi bagian dari rencana UEA untuk memperluas jaringan mitra dagangnya dengan pasar yang penting secara strategis. Al Zeyoudi mencatat bahwa Malaysia adalah ekonomi terbesar keempat di Asia Tenggara dan perekonomiannya terus meningkat.
Al Zeyoudi menekankan, kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif antara UEA dan Malaysia akan berkontribusi pada konsolidasi hubungan perdagangan serta investasi antara kedua negara. Tengku Zafrul Aziz selaku menteri investasi dan perdagangan Malaysia turut menyambut penandatanganan kesepakatan untuk membentuk CEPA dengan UEA.
“Dengan dimulainya negosiasi CEPA Malaysia-UEA, Malaysia berkomitmen meningkatkan kemitraan ekonomi yang telah berlangsung lama dengan UEA. Ini akan menjadi landasan bagi kerangka kerja ekonomi yang komprehensif dan saling menguntungkan yang akan membentuk kolaborasi strategis lebih kuat, mendorong inovasi, memacu pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja bagi kedua negara,” kata Tengku.
Menurut dia, UEA secara konsisten mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang penting dan strategis bagi Malaysia di Timur Tengah. Sementara Malaysia merupakan pintu gerbang ideal bagi UEA untuk menjelajah ke pasar Asia Pasifik. “Saya yakin bahwa CEPA Malaysia-UEA akan membawa manfaat besar bagi bisnis, pengusaha, dan warga negara kedua negara, mendorong kemitraan khusus dan erat kami ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Tengku.