Rabu 24 May 2023 13:47 WIB

Jepang tak Berniat Jadi Anggota NATO

NATO berencana membuka kantor penghubung di Jepang.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bendera berkibar tertiup angin di luar markas NATO di Brussel, 7 Februari 2022.
Foto: AP Photo/Olivier Matthys
Bendera berkibar tertiup angin di luar markas NATO di Brussel, 7 Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, negaranya tidak memiliki rencana untuk menjadi anggota atau semi-anggota dari Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun dia mengakui rencana NATO membuka kantor penghubung di Jepang.

Meski mengetahui adanya rencana pembukaan kantor NATO di Jepang, Kishida belum memiliki informasi detail mengenai hal tersebut. “Saya tidak mengetahui keputusan apa pun yang dibuat NATO mengenai pendirian kantor tersebut,” ujar Kishida saat berbicara di parlemen Jepang, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Awal bulan ini Duta Besar Jepang untuk Amerika Serikat (AS) Koji Tomita mengatakan NATO berencana membuka kantor penghubung di Tokyo. Menurut Tomita, kantor pertama NATO di Asia itu nantinya akan memfasilitasi konsultasi di kawasan tersebut.

Rusia menjadi salah satu negara yang bereaksi atas rencana NATO membuka kantor penghubung di Jepang. Moskow menilai, rencana itu menunjukkan niat NATO melanjutkan militerisasi di kawasan Asia Pasifik.

“Niat NATO untuk membuka kantor di ibu kota Jepang adalah bukti lain dari ambisi global aliansi serta rencana untuk secara serius bercokol di Asia Pasifik, untuk menyebarkan format NATO-sentris dengan muatan anti-Rusia dan anti-Cina,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam pengarahan pers 10 Mei 2023 lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Zakharova pun memperingatkan secara tersirat tentang efek negatif dari masuknya NATO ke kawasan Asia Pasifik. “Kami yakin bahwa kemajuan NATO di Asia akan mengarah pada militerisasi kawasan ini dan penumpukan kebuntuan blok tersebut,” ucapnya.

Baru-baru ini, Jepang secara aktif memperluas kerja samanya dengan NATO. Pada 2022, Perdana Menteri Fumio Kishida menjadi perdana menteri pertama Negeri Sakura yang berpartisipasi dalam KTT NATO. Setelah itu, Kementerian Luar Negeri Jepang memutuskan membuat kantor misinya untuk NATO. Kantor misi tersebut terpisah dari Kedutaan Besar Jepang di Brussels, Belgia. Pemisahan itu meningkatkan status kantor misi Jepang untuk NATO. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement