Rabu 24 May 2023 21:36 WIB

Pesan Kuat untuk Amerika Serikat di Balik Pelukan Hangat Mohammed bin Salman dan Assad

MBS memberikan pesan kuat ke Amerika melalui kedekatannya dengan Assad

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
MBS memberikan pesan kuat ke Amerika melalui kedekatannya dengan Assad
Foto:

Pada saat yang sama, Riyadh percaya bahwa upaya Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran telah membuat Washington mengabaikan aktivitas yang berkembang di sekitar wilayah proksi Iran yang dipandang Riyadh sebagai ancaman.

Kesan itu telah menguat. Sebuah sumber Arab Saudi yang dekat dengan lingkaran dalam penguasa menunjuk pada apa yang dilihatnya sebagai penegakan sanksi yang lemah terhadap Iran dan penarikan pasukan di Suriah. Di mana sebuah kontingen kecil Amerika Serikat telah menyangkal wilayah yang menjadi milik sekutu Iran.

"Saya pikir negara-negara di kawasan ini, sebagai konsekuensinya, akan melakukan apa yang terbaik untuk mereka," katanya.

Sementara itu, Riyadh merasa kesal karena Amerika Serikat menarik dukungannya untuk operasi Saudi di Yaman, yang diluncurkan setelah Washington berulang kali mendesak kerajaan untuk bertanggung jawab atas keamanannya sendiri.

Tanpa intervensi langsung dari Amerika atau dukungan untuk upaya militernya sendiri, Riyadh tidak memiliki banyak pilihan selain membuat kesepakatan dengan Iran meskipun hal itu membuat Washington jengkel, kata sumber tersebut. "Ini adalah konsekuensi dari tindakan Amerika Serikat," tambahnya.

Baca juga: Disebut Pengkhianat, Ini Daftar Santri Alumni Pesantren Sidogiri yang Jadi Tokoh Nasional

Masing-masing pihak memiliki daftar permintaan yang tidak dapat dikabulkan oleh pihak lain, kata pejabat Teluk. Namun kedua belah pihak mungkin tidak punya banyak pilihan, selain mengesampingkan dendam mereka.

Kerajaan Arab Saudi mungkin melihat kekuatan payung keamanan Amerika Serikat telah melemah, tetapi masih menganggapnya sebagai hal yang penting bagi pertahanan Arab Saudi. 

Sementara itu, negara-negara Barat telah mengingatkan bahwa pengaruh Riyadh di pasar minyak yang bergejolak mengharuskan mereka untuk membuang keraguan dan berurusan dengan MBS, sebagai penguasa de facto dan raja masa depan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement