REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Pemimpin partai antiimigran, Victory Party, mendukung capres oposisi Turki, Kemal Kilicdaroglu. Dukungan ini berpotensi kian menambah kekuatan sang capres dalam pemungutan suara putaran kedua pada 28 Mei mendatang.
Umit Ozdag, ketua umum Victory Party yang meraih 2,2 persen dalam pemilu parlemen 14 Mei lalu, mendesak pendukungnya memberikan suara untuk Kilicdaroglu. Untuk menghentikan Presiden Recep Tayyip Erdogan memperpanjang jabatan yang sudah dua dekade.
‘’Kami memutuskan mendukung Kilicdaroglu di putaran kedua pilpres presiden,’’ ujar Ozdag yang berdiri di samping Kilicdaroglu saat konferensi pers di Ankara, Rabu (25/5/2023). Langkah Ozdag bisa mengimbangi dukungan capres Sinan Ogan ke Erdogan.
Ogan pada putaran pertama memperoleh dukungan 5,2 persen suara, di bawah Erdogan 49,5 persen dan Kilicdaroglu 44,9 persen. Namun, para pengamat menyatakan, masih banyak pemilih yang belum menentukan sikapnya. Mereka bisa menjadi penentu kemenangan.
Ozdag menyatakan, partainya dan Kilicdaroglu sepakat pada rencana pemulangan para migran dalam kurun satu tahun. Pelaksanaannya disesuaikan dengan hukum internasional dan HAM. Ia mengaku berbicara juga dengan AK Party yang dipimpin Erdogan.
Namun, ia akhirnya tak sepaham dengan Erdogan karena rencana kebijakan pemerintahan mendatang mereka tak memasukkan repatriasi imigran. Dukungan Ozdag beralasan karena pekan lalu Kilicdaroglu menegaskan kebijakan soal repatriasi atau pemulangan imigran.
Turki negara paling banyak menampung pengungsi di dunia, jumlahnya mencapai 5 juta. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 3,3 juta di antaranya warga Suriah. Selain soal migran, Kilicdaroglu bertekad mengubah sejumlah kebijakan jika berkuasa.
Ia bakal mengubah kebijakan domestik, luar negeri, dan ekonomi termasuk mengatas tinggi biaya hidup di Turki saat ini.