Perubahan sikap Erdogan
Awal Erdogan memegang kekuasaan tertinggi di Turki, ia mendorong hak budaya dan politik bagi Kurdi. Mereka adalah kelompok stateless yang tersebar antara Turki, Iran, Suriah, dan Irak. Ia melonggarkan pembatasan pada Kurdi.
Proses perdamaian juga ditempuh dengan Kurdistan Workers Party (PKK), yang mengangkat senjata melawan Turki pada 1984. Turki dan Barat menetapkan Kurdi sebagai kelompok teroris. Setelah gencatan senjata kolaps pada 2015, sikap Erdogan pada Kurdi berubah.
Penahanan terhadap ribuan anggota HDP dilakukan. Banyak anggota parlemen dan wali kota dilengserkan kemudian dipenjara. Terkait dukungan HDP ke Kilicdaroglu, Erdogan berulang kali menuduh oposisi bersisian dengan terorisme.
HDP menepis ada keterkaitan dengan PKK. Erdogan juga dianggap merekaya video untuk menuduh Kilicdaroglu berhubungan dengan PKK, yang menggerakkan perlawanan dengan korban jiwa mencapai 40 ribu orang. Dan sikap Erdogan pun memperoleh tambahan dukungan.
Capres dengan perolehan 5,2 persen pada putaran pertama, Sinan Ogan, mengalihkan dukungan pada Erdogan. Ia menegaskan, sikap politiknya ini didasarkan pada prinsip perjuangan tak henti melawan terorisme. Ia mengacu pada mereka yang terkait PKK.