Jumat 26 May 2023 11:01 WIB

Pejabat Rusia: Perang Ukraina Bisa Berlangsung Beberapa Dekade

ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Vladimir Putin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia  Dmitry Medvedev mengatakan, perang Ukraina dapat berlangsung selama beberapa dekade. Dia memprediksi, perang ini menjadi periode pertempuran yang panjang diselingi oleh gencatan senjata.
Foto: Ekaterina Shtukina, Sputnik Pool Photo via AP
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, perang Ukraina dapat berlangsung selama beberapa dekade. Dia memprediksi, perang ini menjadi periode pertempuran yang panjang diselingi oleh gencatan senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, perang Ukraina dapat berlangsung selama beberapa dekade. Dia memprediksi, perang ini menjadi periode pertempuran yang panjang diselingi oleh gencatan senjata.

"Konflik ini akan berlangsung sangat lama. Kemungkinan besar puluhan tahun," kata Medvedev kepada kantor berita resmi Pemerintah Rusia RIA pada Kamis (25/5/2023).

Baca Juga

Sekutu utama Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan prediksi tersebut selama kunjungan ke Vietnam. "Selama ada kekuatan seperti itu, akan ada, katakanlah, tiga tahun gencatan senjata, dua tahun konflik, dan semuanya akan terulang kembali," ujar Medvedev.

Medvedev mengulangi klaim Rusia bahwa Ukraina adalah negara Nazi. Dia memang sering membuat komentar garis keras, bahkan bulan lalu dia menggambarkan otoritas Ukraina sebagai infeksi.

Sementara pada Januari, Medvedev mengatakan, jika Rusia dikalahkan dapat memicu perang nuklir. Dia juga pernah menanggapi soal Medvedev penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas penangkapan Putin.

Medvedev mengatakan, jika Putin ditangkap di luar negeri karena surat perintah penangkapan dari ICC, Moskow akan menganggap hal itu sebagai deklarasi perang. Rusia tak segan mengerahkan serangan ke negara terkait tempat Putin ditahan.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement