Sabtu 27 May 2023 20:16 WIB

Agen Cina Bayar Suap untuk Gulingkan Gerakan Anti-Komunis Falun Gong di AS

Cina melarang gerakan Falun Gong pada 1999.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika (ilustrasi). Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah menangkap dua tersangka agen pemerintah Cina.
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika (ilustrasi). Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah menangkap dua tersangka agen pemerintah Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah menangkap dua tersangka agen pemerintah Cina. Penangkapan ini sehubungan dengan dugaan komplotan oleh Beijing untuk mengacaukan dan menggulingkan gerakan spiritual anti-komunis Falun Gong yang diasingkan.

Pada Jumat (26/5/2023), John Chen dan Lin Feng didakwa dengan rencana untuk mencabut status bebas pajak organisasi Falun Gong yang berbasis di New York. Mereka juga membayar suap kepada petugas yang menyamar sebagai agen pajak AS.

Baca Juga

Petugas yang menyamar merekam beberapa percakapan dengan Chen. Penyelidik memperoleh penyadapan untuk merekam panggilan telepon ketika Chen dan Feng mendiskusikan instruksi yang konon mereka terima dari pejabat pemerintah Cina.

Jaksa penuntut mengatakan, dalam satu rekaman, Chen menyebut pejabat pemerintah Cina sebagai saudara sedarah. Sementara di rekaman lain, dia mengatakan Beijing sangat murah hati dalam menghargai bantuan petugas yang menyamar untuk menindak status nirlaba Falun Gong.

Chen merupakan seorang warga negara AS berusia 70 tahun, dan Feng seorang penduduk tetap yang sah berusia 43 tahun. Mereka didakwa bertindak sebagai agen tidak terdaftar dari pemerintah asing, menyuap pejabat publik, dan konspirasi untuk melakukan pencucian uang internasional.

Chen dan Feng sama-sama lahir di Cina tetapi sekarang tinggal di daerah Los Angeles. Sejauh ini belum ada informasi mengenai sidang awal para terdakwa.

Cina melarang gerakan Falun Gong pada 1999. Cina mengklasifikasikan gerakan itu sebagai aliran sesat dan salah satu dari “Lima Racun,” atau ancaman utama terhadap pemerintahannya.  Sejak itu, praktisi Falun Gong menemukan perlindungan di kompleks seluas 400 hektar yang disebut Dragon Springs di bagian utara New York.

Di AS, gerakan Falun Gong dikenal karena hubungannya dengan Shen Yun, sebuah kelompok seni pertunjukan tur, dan The Epoch Times, sebuah surat kabar yang telah dipasarkan sebagai alternatif dari media tradisional AS. The Epoch Times juga mendapat kecaman karena menyebarkan informasi yang salah dan teori konspirasi.

Departemen Kehakiman telah melakukan serangkaian penuntutan dalam beberapa tahun terakhir, terkait upaya Cina untuk mengidentifikasi, menemukan, dan membungkam aktivis pro-demokrasi di AS yang secara terbuka mengkritik kebijakan Beijing. Praktik semacam itu oleh pemerintah asing dikenal sebagai "represi transnasional".

"Pemerintah Cina sekali lagi mencoba, dan gagal, menargetkan kritik terhadap (Republik Rakyat Cina) di sini di Amerika Serikat," kata Jaksa Agung Merrick B Garland dalam sebuah pernyataan.

Garland menambahkan, AS terus menyelidiki dan menuntut upaya Cina untuk membungkam kritiknya dan memperluas jangkauan rezimnya ke tanah AS. Dalam upaya melemahkan Falun Gong, jaksa federal menuduh Chen dan Feng mendesak Internal Revenue Service (IRS) untuk mencabut status pajak organisasi Falun Gong. Dalam pengaduan pelapor ke kantor pajak pada Februari, Chen menggambarkan Falun Gong sebagai kultus besar raksasa. Chen menggemakan bahasa yang digunakan pemerintah Cina untuk menggambarkan gerakan tersebut.

Chen dan Feng kemudian menjadi petugas yang menyamar untuk memastikan IRS menindaklanjuti pengaduan tersebut. Mereka menawarkan hadiah hingga 50 ribu dolar AS dan menyerahkan uang tunai 5.000 dolar AS sebagai uang muka, jika agen pajak melakukan audit.

Chen bertemu dengan petugas di sebuah restoran di utara New York City pada 14 Mei. Beberapa hari kemudian, petugas mengirimi Chen surat dengan kop surat IRS palsu yang menyatakan agensi telah membuka kasus Falun Gong. Chen menyampaikan berita itu kepada Feng dalam percakapan telepon yang disadap. Chen berencana untuk memberi tahu pejabat pemerintah Cina tentang progres mereka.

Penangkapan Chen dan Feng dilakukan sebulan setelah Departemen Kehakiman mendakwa dua orang dengan tuduhan mendirikan kantor polisi rahasia di New York City atas nama pemerintah Cina.  Sekitar waktu yang sama, jaksa federal mendakwa sekitar puluhan petugas kepolisian nasional Cina karena menggunakan media sosial untuk melecehkan para pembangkang di AS.

Pada 2020, Departemen Kehakiman mendakwa puluhan orang yang bekerja atas nama pemerintah Cina dalam kampanye tekanan yang bertujuan memaksa seorang pria New Jersey yang dicari oleh Beijing untuk kembali ke Cina dan menghadapi dakwaan. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement