Ahad 28 May 2023 19:15 WIB

Kemal Kilicdaroglu Ingin Singkirkan Rezim Tiran dari Turki

Kilicdaroglu mengajak warga Turki untuk bersama-sama menyingkirkan rezim tiran

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Kemal Kilicdaroglu merupakan pimpinan oposisi utama Turki Republican Peoples Party (CHP). Dia juga merupakan ujung tombak Nation Alliance yang terdiri dari enam partai oposisi.
Foto: AP
Kemal Kilicdaroglu merupakan pimpinan oposisi utama Turki Republican Peoples Party (CHP). Dia juga merupakan ujung tombak Nation Alliance yang terdiri dari enam partai oposisi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Lawan Recep Tayyip Erdogan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki putaran kedua, Kemal Kilicdaroglu, melakukan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) di Sekolah Dasar Argentina di ibu kota Ankara, Ahad (28/5/2023). Setelah mencoblos, Kilicdaroglu mengajak warga Turki untuk bersama-sama menyingkirkan rezim tiran dari negara tersebut.

“Untuk menyingkirkan rezim tirani dan untuk membangun demokrasi yang sebenarnya, saya mengimbau semua warga negara untuk pergi ke TPS,” kata Kilicdaroglu, dikutip laman Aljazirah.

Baca Juga

Menurut Kilicdaroglu, pilpres kali ini berlangsung dalam kondisi sulit karena adanya upaya penipuan. “Tapi, saya yakin warga negara bebas dan bersedia pergi ke TPS,” ujarnya.

Dia tak menjelaskan secara lebih detail tentang apa yang dimaksud dengan upaya penipuan. Sementara, Recep Tayyip Erdogan dan istrinya, Emine, melakukan pencoblosan di TPS SMA Uskudar Saffet Celebi di Istanbul. Sama seperti Kilicdaroglu, Erdogan mengajak warga Turki untuk menggunakan hak pilihnya.

“Partisipasi 90 persen adalah tipikal di babak pertama. Turki menegaskan kepatuhannya pada demokrasi dengan partisipasi 90 persen dalam pemilu. Kami mengimbau para pemilih untuk pergi ke TPS dan mematuhi demokrasi,” kata Erdogan.

Menurut Erdogan, hasil pilpres putaran kedua akan lebih cepat diketahui. “Saya pikir proses penghitungan suara akan sangat cepat hari ini. Penting untuk melihat pilpres seperti itu untuk demokrasi Turki,” ujarnya.

Hasil pemilihan pilpres Turki putaran kedua diperkirakan akan diumumkan lebih awal. Hal itu karena pilpres tak digelar berbarengan dengan pemilihan legislatif seperti ketika putaran pertama pada 14 Mei 2023 lalu. “Karena hanya calon presiden yang bersaing dalam pemilihan ini, kami pikir hasilnya akan keluar lebih cepat,” kata Ketua Dewan Pemilihan Umum Turki Ahmet Yener, Ahad.

Yener menjelaskan, proses penghitungan memakan waktu lebih lama pada 14 Mei 2023 lalu. Sebab surat suara mencakup calon anggota parlemen dari 24 partai dan empat calon presiden. Larangan untuk menyiarkan kemungkinan hasil pilpres putaran kedua Turki diperkirakan akan dicabut sekitar pukul 18.30 waktu setempat.

Dalam pilpres putaran pertama yang digelar 14 Mei 2023 lalu, Erdogan dan Kilicdaroglu sama-sama gagal memperoleh suara di atas 50 persen. Erdogan menghimpun 49,51 persen suara, sedangkan Kilicdaroglu memperoleh 44,88 persen suara. Dalam pilpres putaran kedua, lebih dari 64,1 juta warga Turki tercantum dalam daftar pemilih tetap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement