REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Paling tidak sudah ada dua pemimpin negara sahabat yang memberikan selamat atas kemenangan Recep Tayyip Erdogan dalam putaran dua pilpres di Turki. Mereka adalah Emir Qatar Tamim bin Hamad Al-Thani dan PM Hungaria Victor Orban.
Mereka menyampaikannya melalui media social, Twitter, Ahad (28/5/2023). Al-Thani mencuit dengan Bahasa Arab. Aljazirah menerjemahkannya dalam bahasa Inggris, bahwa ia menyampaikan selamat dan mendoakan sukses pada masa jabatan barunya.
‘’Yang terhormat saudaraku, Recep Tayyip Erdogan, selamat atas kemenangan Anda,’’ ujar Al-Thani. PM Orban pun memberikan ucapan senada. ‘’Selamat kepada Presiden Erdogan atas kemenangannya,’’ katanya.
Aljazirah menyebut, media pemerintah Anadolu Agency menyatakan berdasarkan data tak resmi dengan penghitungan suara mencapai 97 persen Erdogan terpilih kembali menjadi presiden. Ia memperoleh 52,1 persen sedangkan Kemal Kilicdaroglu 47,9 persen.
Baca juga : Anas Urbaningrum: Pak SBY, tidak Elok Bikin Kecemasan dan Kegaduhan
Sementara, Yeni Safak menyatakan, dengan penghitungan suara sebanyak 98,3 persen yang dilihat pada pukul 24.16 WIB, Erdogan berhasil menghimpun 52,1 persen dan Kilicdaroglu 47,9 persen suara dukungan.
Supreme Election Council, komisi pemilu Turki belum memberikan hasil resmi. Dengan kemenangan ini, maka Erdogan akan melanjutkan kepemimpinan yang telah ia jalani selama 20 tahun. Kemenangan ini seakan menjawab harapan pendukung Erdogan sebelumnya.
Menjelang putaran kedua pilpres, para pendukung Erdogan bersikap antusias. Mereka meyakini pada Senin (29/5/2023) saat hasil pemungutan suara diketahui, Erdogan kembali menjabat presiden. Erdogan akan menentukan masa depan Turki.
‘’Saya pikir, kita akan melihat Erdogan memulai lima tahun masa jabatan berikutnya bertepatan dengan perayaan 1453,’’ kata Osman Cakir (22), mahasiswa dari Istanbul, merujuk peringatan penaklukan Istanbul oleh Turki Usmani.
Baca juga : Erdogan Deklarasikan Kemenangan Sebagai Presiden Terpilih Turki
Laman berita Daily Sabah menyebut, Istanbul sebelumnya ibu kota Kekaisaran Byzantium atau dikenal dengan sebutan Konstantinopel, berhasil ditaklukkan Turki Usmani di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II pada 29 Mei 1453.
Penaklukan ini tak dipandang biasa sebagaimana kejatuhan kota lainnya. Namun, peristiwa tersebut dianggap sebagai titik balik baik bagi sejarah Turki maupun dunia. Tahun ini, perayaan untuk yang ke-570 kalinya.
Menurut Hurriyet, perayaan penaklukan ke 563 tahun dilakukan pada 29 Mei 2016, dengan upacara besar. Presiden Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yıldırım bersama sekitar satu juga orang lainnya merayakannya di Yenikapı Square.