REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Wakil Menteri Pembangunan Sosial Palestina, Assem Khamis, mengatakan 170 anak Palestina yang saat ini dipenjara oleh Israel telah mengalami berbagai bentuk pelecehan dan penyiksaan. Khamis mengatakan, sejak 2005 hingga 2022, Israel telah menahan 7.500 anak Palestina.
"Pendudukan Israel berusaha, dalam upaya permanen dan terus menerus, menghalangi kehidupan anak-anak Palestina, menargetkan mereka dengan penangkapan, pelecehan, dan mengekspos mereka pada kekerasan dan ancaman," kata Khamis, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (29/5/2023).
Khamis menyerukan agar dunia internasional mendesak Israel untuk bertanggung jawab atas pelanggaran terkait hak anak di hadapan pengadilan internasional. Khamis juga meminta dukungan bagi Kementerian Pembangunan untuk dapat melindungi, merawat, dan merehabilitasi anak-anak Palestina.
Khamis juga menyerukan untuk mendukung organisasi internasional dan lembaga Palestina yang mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap hak anak. Liga Arab juga menyerukan masyarakat internasional untuk ikut campur tangan dan bekerja dengan serius dalam menghentikan pelanggaran Israel terhadap anak-anak Palestina, serta memastikan perlindungan hak dan keamanan mereka.