Selasa 30 May 2023 07:44 WIB

Sisi-Erdogan Setuju Lakukan Pertukaran Dubes Segera

Mesir dan Turki akan melakukan pertukaran duta besar dalam waktu dekat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menyampaikan pidato kemenangan di Istana Kepresidenan, Ankara,, Ahad (28/5/2023). setelah unggul dalam pemilu putaran kedua dengan memperoleh suara 52,16 persen.
Foto: EPA-EFE/Necati Savas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat menyampaikan pidato kemenangan di Istana Kepresidenan, Ankara,, Ahad (28/5/2023). setelah unggul dalam pemilu putaran kedua dengan memperoleh suara 52,16 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyetujui segera dimulainya peningkatan hubungan diplomatik. Menurut keterangan kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan pada Senin (29/5/2023), kedua negara akan melakukan pertukaran duta besar dalam waktu dekat.

Sisi berbicara dengan Erdogan melalui telepon untuk memberi selamat atas kemenangannya dalam pemilihan umum presiden. Dalam kesempatan itu, keduanya pun membahas tentang hubungan kedua negara.

Baca Juga

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengunjungi Turki pada April dan bertemu Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Kedua pihak kemudian sepakat pada kerangka waktu tertentu untuk meningkatkan tingkat hubungan diplomatik dan mempersiapkan pertemuan puncak antara kedua presiden. Pada kesempatan itu, Cavusoglu menyatakan, kedua presiden itu dapat bertemu langsung kembali setelah pemilu Turki pada 14 Mei.

Sebelum pertemuan baru ini, Sisi dan Erdogan sempat bertemu dalam momen  Piala Dunia 2022 di Doha, Qatar pada November tahun lalu. Kedua pemimpin ini terlihat saling berjabat tangan dalam pertemuan tersebut. Sisi dan Erdogan bertemu di sebuah resepsi yang diselenggarakan Emir Qatar Sheikh Tamim di Stadion Al-Bayt Doha menjelang pertandingan.

Hubungan Mesir dan Turki mulai renggang dalam beberapa tahun terakhir. Erdogan bersikeras pada 2019 tidak akan pernah bertemu dengan Sisi, setelah menentang jatuhnya presiden yang didukung Ikhwanul Muslimin Mohamed Morsi pada 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement