Kamis 01 Jun 2023 04:15 WIB

Bank Negara Malaysia: Cadangan Devisa April 2023 Capai Rp1.717 Triliun

Total aset valuta asing lain mencapai Rp 9 triliun.

Bank Negara Malaysia (BNM) melaporkan bahwa cadangan devisa negara itu mencapai 114,42 miliar dolar AS (sekitar Rp1.717 triliun). ilustrasi
Foto: facebook.com
Bank Negara Malaysia (BNM) melaporkan bahwa cadangan devisa negara itu mencapai 114,42 miliar dolar AS (sekitar Rp1.717 triliun). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank Negara Malaysia (BNM) melaporkan bahwa cadangan devisa negara itu mencapai 114,42 miliar dolar AS (sekitar Rp1.717 triliun) dan aset valuta asing lain mencapai 601,3 juta dolar AS (sekitar Rp9 triliun) pada akhir April 2023.

Dalam keterangan pers yang dikeluarkan pada Rabu (31/5/2023) di Kuala Lumpur, bank sentral itu mengatakan berdasarkan format Standar Diseminasi Data Khusus (SDDS) Dana Moneter Internasional (IMF), arus keluar jangka pendek pinjaman valuta asing, surat berharga dan simpanan yang telah ditentukan sebelumnya mencapai 16,2 miliar dolar AS (sekitar Rp243 triliun) untuk 12 bulan ke depan.

Baca Juga

Angka itu termasuk pembayaran kembali pinjaman luar negeri yang dijadwalkan pemerintah Malaysia dan jatuh tempo mata uang asing Surat Utang Bank Negara Antar Bank.

Posisi net short forward,yang mencerminkan pengelolaan likuiditas ringgit di pasar uang, berada pada angka 23 miliar dolar AS (sekitar Rp345.13 triliun) pada akhir April 2023. Sejalan dengan praktik yang diterapkan sejak April 2006, BNM mengatakan data tersebut tidak memasukkan proyeksi arus masuk mata uang asing yang timbul dari pendapatan bunga dan penarikan pinjaman proyek.

BNM juga menyebutkan bahwa proyeksi aliran masuk mata uang asing sebesar 2,2 miliar dolar AS (sekitar Rp33 triliun) dalam 12 bulan ke depan. "Satu-satunya aliran bersih jangka pendek kontingensi pada aset mata uang asing adalah jaminan pemerintah atas utang valuta asing yang jatuh tempo dalam satu tahun senilai 371 juta dolar AS (sekitar Rp5,57 triliun)," kata BNM.

Tidak ada pinjaman mata uang asing dengan opsi tersemat, tidak ada jalur kredit tanpa syarat yang tidak ditarik yang disediakan oleh atau ke bank sentral lain, organisasi internasional, bank, dan lembaga keuangan lainnya, kata BNM.

Bank sentral Malaysia itu juga menyatakan tidak terlibat dalam opsi mata uang asing vis--vis ringgit. Secara keseluruhan, perincian cadangan devisa menurut format SDDS IMF tersebut menunjukkan bahwa hingga akhir April 2023, cadangan devisa Malaysia tetap dapat digunakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement