Kamis 01 Jun 2023 16:58 WIB

Erdogan Janji akan Pulangkan Pengungsi Suriah, Apakah akan Terealisasi Segera?

Janji Erdogan pemulangan pengungsi Suriah akan terbentur faktor politik

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Warga Suriah berjalan di sebuah kamp pengungsi untuk orang-orang terlantar yang dikelola oleh Bulan Sabit Merah Turki di distrik Sarmada, utara kota Idlib, Suriah, Jumat, 26 November 2021.
Foto:

Menteri Dalam Negerinya, Suleyman Soylu, pekan lalu menghadiri peresmian sebuah proyek perumahan yang dimaksudkan untuk mengakomodasi para pengungsi Suriah yang kembali di kota Jarablus, Suriah.

"Adalah tugas kita untuk memenuhi harapan warga negara kita tentang masalah ini melalui cara dan sarana yang sesuai dengan negara kita," kata Erdogan dalam pidato kemenangannya pada Ahad lalu, seraya menambahkan hampir 600 ribu warga Suriah telah kembali secara sukarela ke daerah-daerah Suriah yang aman.

Masalah keamanan

Namun, bagi banyak warga Suriah di Turki, tawaran pemulangan tersebut tidak menarik. "Saya ingin kembali ke Suriah, tapi tidak ke Jarablus... Saya ingin kembali ke rumah, ke Latakia," kata seorang warga Suriah yang menyebut namanya Ahmed.

Ia adalah seorang mahasiswa 28 tahun di Universitas Ankara, mengacu pada wilayah Latakia, daerah yang masih dikuasai pemerintah Assad di kota pelabuhan di perairan Mediterania. "Saya ingin kembali, tapi jika Assad tetap berkuasa, saya tidak bisa karena masalah keamanan," ujarnya.

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Selama masih sikuasai oleh berbagai kelompok bersenjata, sebagian besar wilayah barat laut juga mengalami pelanggaran hukum. 

"Kondisi di Suriah utara masih sangat buruk dan tidak stabil, sehingga kepulangan dalam skala besar akan sulit dilakukan. Itu terlepas dari semua laporan tentang Turki dan Qatar yang membangun perumahan dan infrastruktur," ujar Aron Lund, seorang pakar Suriah dari Century International, sebuah lembaga peneliti kebijakan disana.

"Ini seperti setetes air di lautan dan situasi ekonomi secara keseluruhan terus memburuk," ujarnya menambahkan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement