Kamis 01 Jun 2023 16:58 WIB

Erdogan Janji akan Pulangkan Pengungsi Suriah, Apakah akan Terealisasi Segera?

Janji Erdogan pemulangan pengungsi Suriah akan terbentur faktor politik

Rep: Amri Amrullah / Red: Nashih Nashrullah
Warga Suriah berjalan di sebuah kamp pengungsi untuk orang-orang terlantar yang dikelola oleh Bulan Sabit Merah Turki di distrik Sarmada, utara kota Idlib, Suriah, Jumat, 26 November 2021.
Foto:

Upaya mewujudkan pemulangan pengungsi itu, kini Turki telah mengubah arah kebijakan diplomatiknya di Suriah. Turki mulai membuka jalur komunikasi dengan Assad, serta mengikuti pemerintahan regional lainnya, dimana Erdogan kemudian justru dipanggil sebagai 'tukang jagal'.

Namun, pemulihan hubungan ini berjalan lebih lambat dibandingkan dengan pencairan hubungan antara Assad dan mantan lawan politiknya di kawasan Arab. 

Ini mencerminkan peran Turki yang jauh lebih dalam di Suriah, di mana Rusia, Iran, dan Amerika Serikat juga memiliki pasukan di sana.

Para analis berpikir bahwa Ankara tidak akan dengan mudah menyetujui permintaan Assad untuk jadwal penarikan mundur pasukannya. 

Sebab setiap upaya penarikan pasukan Turki justru akan mendorong lebih banyak warga Suriah melarikan diri ke negara ini. Karena mereka takut kembalinya kekuasaan Assad ke barat laut Suriah.

"Turki sangat tidak mungkin berkompromi dengan penarikan pasukan, yang kemungkinan besar berarti ratusan ribu pengungsi akan menuju ke sana (Turki), jika dan ketika mereka meninggalkan Idlib," kata Dareen Khalifa dari International Crisis Group, sebuah kelompok pemikir.

Kepulangan sukarela 

Banyak warga Suriah di Turki merasa lega atas kekalahan Kilicidaroglu. Sebab selama kampanyenya, ia keras membahas rencana pemulangan pengungsi dengan Assad setelah Ankara memulihkan hubungan diplomatiknya. Kemudian Kilicidaroglu berjanji segera pemulangan akan selesai dalam dua tahun.

Kilicidaroglu semakin keras setelah semakin tertinggal dari Erdogan pada putaran pertama. Dimana ia bersumpah untuk mengirim semua imigran kembali ke negara mereka.

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

Ibrahim Kalin, kepala penasihat kebijakan luar negeri Erdogan, mengatakan pada Senin lalu bahwa Turki menginginkan pemulangan yang aman, bermartabat, dan sukarela. Karena aturan pengungsi internasional menetapkan semua pemulangan harus dilakukan secara sukarela.

"Kami sedang membuat rencana untuk mengamankan pemulangan satu atau 1,5 juta warga Suriah," kata Kalin kepada sebuah stasiun televisi lokal.

Samir Alabdullah dari Harmoon Center for Contemporary Studies di Istanbul, sebuah lembaga penelitian nirlaba, mengatakan ia tidak berharap banyak akan terjadi perubahan setelah pemilu berakhir.

"Warga Suriah merasa lega setelah kemenangan Erdogan ... Tidak ada yang salah dengan kepulangan sukarela. Kami tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan mengenai imigrasi," kata salah seorang pengungsi.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement