Ahad 04 Jun 2023 20:55 WIB

Kisah Penyintas Kecelakaan Kereta Api di India

Tiga puluh menit setelah naik kereta, kecelakaan itu terjadi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kecelakaan kereta api di India melibatkan tiga kereta, yaitu dua kereta penumpang ekspres dan satu kereta barang.
Foto: EPA-EFE/National Disaster Response Force
Kecelakaan kereta api di India melibatkan tiga kereta, yaitu dua kereta penumpang ekspres dan satu kereta barang.

REPUBLIKA.CO.ID, BALASORE -- Mohammad Afzal (19 tahun) selamat dari salah satu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah India. Namun Afzal masih cemas karena tidak dapat menemukan temannya yang berada di gerbong yang sama.

Afzal menelusuri satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya di negara bagian timur Odisha untuk mencari temannya Mohmmad Mazhar (19 tahun), yang naik kereta bersamanya. Keluarga Mazhar, termasuk orang tua, paman dan bibinya yang tinggal dari Kolkata melakukan pencarian dengan panik. Tetapi keberadaan Mazhar tidak diketahui, bahkan lebih dari 20 jam setelah kecelakaan terjadi pada Jumat (2/6/2023).

Baca Juga

“Kami naik ke kompartemen umum kereta.  Kereta benar-benar penuh.  Kami tidak punya tempat duduk, jadi kami berdiri,” kata Afzal.

“Tiga puluh menit setelah naik kereta, kecelakaan itu terjadi.  Kami bisa merasakan kompartemen terbalik setidaknya tiga kali," ujar Afzal, dilaporkan Aljazirah, Sabtu (3/6/2023).

Afzal bisa keluar dari gerbong. Tapi dia tidak dapat menemukan Mazhar.

“Saya mencarinya setidaknya selama empat jam. Tapi tidak ada tanda-tanda. Saya akan merasa tenang setelah saya menemukannya,” kata Afzal.

Bibi Afzal, Amna Begum, berharap Mazhar bisa segera ditemukan. “Kami hanya ingin tahu apakah dia masih hidup.  Kami tiba di sini segera setelah kami mendengar berita itu.  Sudah hampir sehari, tapi kami tidak punya kabar tentang dia," kata Begum.

Korban selamat lainnya, Manoranjan Malik (42 tahun) mengalami patah kaki kiri.  Dia ditarik keluar dari sisa-sisa kompartemen kereta yang hancur lebih dari 12 jam setelah kecelakaan itu.

“Saya ingat ada suara berderak yang sangat besar.  Kepala saya terbentur dan kemudian saya tidak ingat apa-apa," ujar Malik.

“Saya kehilangan kesadaran. Hal berikutnya yang saya ingat adalah seseorang menarik saya keluar. Ketika saya melihat ke langit terbuka, saya tidak mengerti di mana saya berada. Ini terasa seperti kesempatan hidup kedua,” kata Malik.

Kecelakaan itu melibatkan tiga kereta, yaitu dua kereta penumpang ekspres dan satu kereta barang. Kecelakaan terjadi di dekat stasiun Bahanaga Bazaar di distrik Balasore, yang berjarak sekitar 250 kilometer di selatan Kolkata dan 170 kilometer di utara Ibu Kota Odisha, Bhubaneswar. Seorang warga Bahanaga, yang tinggal sekitar 200 meter dari lokasi kecelakaan mengatakan, kecelakaan berlangsung cepat.

“Kami mendengar suara keras, sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya.  Ketika kami bergegas ke tempat itu, tidak ada yang terlihat, tetapi kami bisa mendengar jeritan.  Kami mengikuti jeritan dan berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin orang,” ujar warga setempat, Ganbhyan Behera.

Menteri Perkeretaapian, Ashwini Vaishnaw menjanjikan penyelidikan menyeluruh. Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi lokasi kecelakaan pada Sabtu untuk memeriksa upaya penyelamatan dan memeriksa korban yang dirawat di rumah sakit.

Setidaknya 288 orang tewas dan lebih dari 800 penumpang terluka. Operasi penyelamatan telah berakhir dan daerah tersebut telah dibersihkan. Pihak berwenang mengatakan, salah satu tantangan terbesar ke depan adalah mengidentifikasi jenazah dan menyatukan kembali para penyintas dengan keluarga mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement