REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak berusaha untuk membentuk aliansi seperti Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Indo-Pasifik. Sanggahan ini menanggapi kekhawatiran Cina atas pembentukan aliansi semacam itu.
"Kami sama sekali tidak berusaha untuk membentuk NATO di Indo-Pasifik,” kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam jumpa pers di New Delhi pada Senin (5/6/2023).
Austin menyatakan, Washington masih memegang keyakinan yang sama dengan negara-negara yang memastikan bahwa kawasan itu tetap bebas dan terbuka. Konsep ini dinilai menempatkan perdagangan dapat berkembang dan pertukaran ide dapat terus dilakukan.
“Kami memiliki visi yang sama tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dengan India," ujar Austin dikutip dari Anadolu Agency.
Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu mengutarakan keresahan dalam pertemuan puncak keamanan Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura. "Upaya untuk mendorong (aliansi) seperti NATO di Asia-Pasifik adalah cara untuk menculik negara-negara kawasan dan membesar-besarkan konflik dan konfrontasi," ujarnya.
Li memperingatkan aliansi semacam itu dapat menjerumuskan Asia-Pasifik ke dalam pusaran konflik. Bulan lalu, laporan mengklaim NATO akan membuka kantor penghubung pertama di Asia yang bertempat di Tokyo, Jepang.
Kekhawatiran ini semakin digaungkan usai pembentukan pakta keamanan AUKUS beranggotakan Australia, Inggris, dan AS. Beijing menuduh ketiga negara tersebut menghasut perlombaan senjata.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Maret menyinggung Asia Pasifik adalah kawasan paling dinamis dan cepat berkembang di dunia. “Cina mendesak ketiga negara (AS, Australia, Inggris) untuk mengindahkan seruan komunitas internasional dan negara-negara kawasan," katanya.
Wang mendesak anggota aliansi itu membuang mentalitas Perang Dingin yang sudah kuno dan pola pikir geopolitik yang sempit. "Sungguh-sungguh memenuhi kewajiban internasional mereka serta menahan diri dari melakukan apa pun yang merusak perdamaian dan stabilitas kawasan dan dunia,” ujarnya.