Rabu 07 Jun 2023 16:53 WIB

Pertemuan Petinggi Militer di Bali Perkuat Keamanan Kawasan ASEAN

ACDFM merupakan pertemuan tahunan Panglima Angkatan Bersenjata dari anggota ASEAN.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) di forum ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/6/2023).
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) di forum ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (7/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, pertemuan petinggi militer dalam forum ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) ke-20 di Apurva Kempinski, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (7/6/2023), bertujuan untuk memperkuat keamanan kawasan Asia Tenggara.

Yudo mengatakan, ada beberapa pokok utama yang dibahas dalam pertemuan petinggi militer tersebut yang pada intinya menyangkut keamanan (security) untuk kemakmuran (prosperity) negara di ASEAN melalui kerja sama militer sebagai bagian dari penjabaran KTT ASEAN yang bernaung di bawah tema ASEAN Matter's: Episentrum of Growth.

"Makna dari base prosperity and security adalah dari segi keamanan, Indonesia senantiasa memprioritaskan kawasan yang aman, damai dan stabil dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa-bangsa Asia Tenggara," kata Yudo.

Menurut Yudo, untuk mewujudkan keamanan dan kemakmuran di wilayah ASEAN, Indonesia memerlukan dukungan kerja sama dari negara anggota dengan tetap berpegang pada sentralitas ASEAN di kawasan, terutama mempromosikan ASEAN outlook on the Asia Pasific, yaitu cara pandang tentang kawasan Indo Pasifik yang terbuka, bebas, dan inklusif.

Upaya tersebut, kata Yudo membutuhkan kontribusi ASEAN dalam mempertahankan perdamaian di kawasan. Karena itu, ACDFM menjadi pusat dari kerja sama militer yang dibentuk di ASEAN. ACDFM merupakan pertemuan tahunan Panglima Angkatan Bersenjata dari negara anggota ASEAN.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu keamanan strategis kawasan baik regional maupun global. Yudo menyebut, beberapa kesepakatan telah diambil pada pertemuan ACDFM 2023.

"Di antaranya, mendukung perluasan kerja sama ASEAN di dalam ASEAN Outlook on The Indo-Pasifik and Defend Perspective, di mana Indonesia sebagai inisiator AOIP memandang pentingnya pendekatan ASEAN terhadap Indo-Pasifik dari perspektif pertahanan khususnya kerja sama pertahanan dengan mitra dialog ASEAN yang telah berkontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran dunia," kata Yudo.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Yudo, ASEAN dapat memperluas lingkup kerja sama ke dalam empat pilar utama, yaitu kerja sama maritim, konektivitas, sustainable development goals, dan kerja sama ekonomi. Yudo mengatakan, ke-11 petinggi militer ASEAN sepakat untuk bersatu untuk menguatkan posisi ASEAN, terutama menjaga stabilitas di kawasan.

Di antara langkah konrek yang ditempuh, dengan rutin melaksanakan pembinaan baik melaksanakan pelatihan bersama serta patroli terkoordinasi di wilayah perbatasan yang selama ini sudah terjalin dengan baik.Selain itu, disepakati juga penguatan kerja sama oleh masing-masing angkatan, baik darat, laut, dan udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement