REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Para pejabat Filipina pada Kamis (8/6/2023) menaikkan status siaga untuk Gunung Mayon, yang merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di negara itu. Status siaga berlaku setelah aliran gas, puing-puing, dan bebatuan yang sangat panas mengalir menuruni lereng dan dikhawatirkan dapat menyebabkan letusan berbahaya dalam beberapa hari mendatang.
Penduduk desa yang tinggal dalam radius 6 kilometer dari kawah gunung berapi Mayon diminta meninggalkan zona bahaya permanen yang telah lama ditentukan. Mereka diminta pindah ke tempat yang lebih aman karena bahaya emisi vulkanik, aliran lahar, jatuhan batu, dan bahaya lainnya.
"Otoritas penerbangan sipil juga harus menyarankan pilot untuk menghindari terbang dekat dengan puncak gunung berapi karena abu dari letusan yang tiba-tiba dapat berbahaya bagi pesawat," kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.
Gunung Mayon adalah salah satu dari puluhan gunung berapi aktif di Filipina. Gunung ini terakhir kali meletus hebat pada 2018. Pakar gunung berapi pemerintah mengatakan, mereka menaikkan tingkat siaga di sekitar Mayon setelah mendeteksi peningkatan jumlah batu yang jatuh dan dua gempa vulkanik dalam beberapa hari terakhir. Tiga emisi gas dan abu vulkanik singkat pada Kamis mengalir ke jurang tenggara gunung berapi sekitar satu kilometer dari kawah.
"Ini berarti Mayon menunjukkan letusan magmatik dari kubah lava puncak dengan kemungkinan peningkatan aliran lava, dan potensi aktivitas eksplosif dalam beberapa minggu atau bahkan beberapa hari," kata lembaga vulkanologi pemerintah.
Selain Mayon, para pejabat memantau dengan cermat gunung berapi Taal di selatan Manila dan Gunung Kanlaon di pulau Negros tengah, karena ada tanda-tanda pergolakan baru. Sejumlah desa di tiga kota dekat Gunung Taal menangguhkan sekolah pada Rabu (7/6/2023) karena kabut asap tebal yang berasal dari gunung berapi. Penduduk disarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan dan memakai masker untuk perlindungan.
Filipina terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, yaitu wilayah yang rawan gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gunung berapi yang sudah lama tidak aktif, Gunung Pinatubo meletus pada 1991. Bencana ini menjadi salah satu letusan gunung berapi terbesar abad ke-20, yang menewaskan ratusan orang.