Kamis 08 Jun 2023 21:54 WIB

Kebakaran Hutan di Kanada Ancam Infrastruktur Penting

Sekitar 3,8 juta hektare lahan terbakar, 15 kali lipat rata-rata kebakaran tahunan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.
Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
Seorang petugas pemadam kebakaran mengarahkan air ke api rumput yang membakar di areal belakang properti perumahan di Kamloops, British Columbia, Kanada, pada Senin, 5 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Ratusan titik kebakaran hutan yang tidak terkendali terus berkobar di seluruh wilayah Kanada pada Rabu (7/6/2023). Kebakaran hutan yang hebat di Kanada ini mengancam infrastruktur penting, memaksa evakuasi dan memunculkan kabut asap yang menyelimuti kota-kota di Kanada hingga Amerika Serikat.

Kebakaran hutan biasa terjadi di provinsi-provinsi di bagian barat Kanada, tetapi tahun ini api telah menjamur dengan cepat di bagian timur negara tersebut. Kondisi ini menjadikan cuaca di awal musim yang terburuk yang pernah ada.

Baca Juga

Menteri Federal Kesiapsiagaan Darurat Kanda, Bill Blair mengungkapkan sekitar 3,8 juta hektare (9,4 juta are) telah terbakar, luas itu sekitar 15 kali lipat dari rata-rata kebakaran hutan selama 10 tahun. "Di seluruh negeri hingga hari ini, ada 414 kebakaran hutan yang terjadi, 239 di antaranya dinyatakan tidak terkendali," katanya dalam sebuah briefing.

Provinsi Quebec di bagian timur merupakan salah satu yang terkena dampak terparah. "Kami telah melihat dampak yang terus berlanjut pada infrastruktur penting di Quebec seperti penutupan jalan dan pedesaan, gangguan telekomunikasi dan jaringan listrik tegangan tinggi yang terancam oleh kebakaran yang terus membesar," ujar Blair.

Perdana Menteri Quebec Francois Legault sebelumnya mengatakan bahwa petugas di provinsi ini mampu memadamkan 40 kebakaran pada saat yang bersamaan. "Namun kami memiliki 150 titik api, jadi kami harus memastikan bahwa kami fokus pada masalah-masalah yang lebih mendesak," katanya kepada wartawan.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan ia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden melalui telepon pada hari Rabu, untuk mengucapkan terima kasih atas "dukungan penting" dalam mengatasi kebakaran. Ratusan petugas pemadam kebakaran AS telah tiba di Kanada dan lebih banyak lagi yang sedang dalam perjalanan.

"Kami melihat semakin banyak kebakaran karena perubahan iklim. Kebakaran ini mempengaruhi rutinitas sehari-hari, kehidupan dan mata pencaharian, serta kualitas udara kita," ujar Trudeau dalam sebuah pernyataan di Twitter.

Di sebelah selatan perbatasan, lebih dari selusin negara bagian AS berada di bawah peringatan kualitas udara pada hari Rabu ketika asap dari kebakaran hutan mengepul ke selatan.

Awal musim kebakaran hutan yang sangat cepat dan intens telah membuat Kanada berada di jalur yang tepat untuk mengalami tahun terburuk dalam hal kebakaran hutan. Kondisi ini diperparah karena hawa panas dan kering diperkirakan akan terus berlangsung selama berbulan-bulan.

"Di tahun-tahun mendatang kita harus merefleksikan secara serius bagaimana kita dapat membekali diri kita untuk menghadapi kenyataan baru ini. Kita akan menghadapi lebih banyak lagi peristiwa cuaca ekstrem yang akan merugikan kita," kata Perdana Menteri Justin Trudeau dalam pengarahannya.

Sekitar 520 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api dengan 150 lainnya akan segera bergabung dari angkatan bersenjata, kata Legault. Ia mengatakan bahwa ia berharap 500 orang lagi akan tiba dalam beberapa hari ke depan dari provinsi tetangga, New Brunswick, serta Prancis, Amerika Serikat, Portugal, Spanyol, dan Meksiko.

Penduduk kota Chibougamau dan Ouje-Bougoumou di utara Quebec menerima perintah evakuasi pada Selasa malam. Perintah evakuasi ini menjadi kelompok terbaru di provinsi tersebut yang mengungsi dari rumah mereka setelah ribuan orang dipaksa keluar minggu lalu.

Sekitar 11.400 orang telah dievakuasi sejauh ini dari daerah-daerah terpencil di Quebec utara dan 4.000 lainnya akan segera dievakuasi, kata Legault.

Di provinsi tetangga, Ontario, yang merupakan provinsi terpadat di Kanada, kualitas udara yang memburuk diperkirakan akan terjadi minggu ini di beberapa kota termasuk Ottawa dan Toronto karena gumpalan asap. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement