REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Honduras Iris Xiomara Castro Sarmiento tiba di Cina pada Jumat (9/6/2023). Kehadiran Castro merupakan kunjungan pertama sejak negara Amerika tengah itu memutuskan hubungan dengan Taiwan dan menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Cina pada Maret.
Pria berusia 63 tahun itu akan melakukan kunjungan enam hari di Cina. Kedatangan Castro disambut oleh Wakil Menteri Luar Negeri Cina Hua Chunying saat tiba di Shanghai.
Video yang dibagikan oleh Kementerian Luar Negeri Cina menunjukkan sikap hangat dalam acara itu. Presiden Cina Xi Jinping juga akan menemui Castro.
Xi akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan bilateral kedua negara. "Merencanakan bersama untuk pengembangan masa depan hubungan Cina-Honduras," ujar laporan media yang dikelola pemerintah Cina Xinhua News.
Sebelum kunjungan pertama itu, negara Amerika tengah yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa ini memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Taipei merupakan wilayah yang dianggap Beijing sebagai 'provinsi yang memisahkan diri'.
Tapi, pada Maret tahun ini, Kementerian Luar Negeri Honduras mengakui Cina sebagai satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh daratan. Keputusan ini pun menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian tidak terpisahkan dari wilayah Cina. Taiwan kini hanya memiliki 13 sekutu diplomatik setelah Honduras memutuskan hubungan dengannya.
Usai pengakuan tidak terduga itu, Beijing pun membuka kedutaan besar di Honduras awal pekan ini. Menjelang perjalanan Castro, sekitar 21 wartawan dari Honduras tiba di Cina pada Kamis (8/6/2023).