Sabtu 10 Jun 2023 21:52 WIB

Karhulta Belum Usai, PM Kanada Memilih Berkunjung ke Kiev

Trudeau ingin menunjukkan dukungan ke Ukraina.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Foto: Brendan Smialowski/Pool Photo via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berkunjung ke Kiev, Ukraina, Sabtu (10/6/2023). Ia ingin menunjukkan dukungan ke Ukraina yang saat ini mempersiapkan serangan balasan besar ke Rusia. Saat kunjungan berlangsung, Kanada masih bergelut dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Trudeau memberikan penghormatan untuk tentara Ukraina yang gugur sejak 2014 dalam memerangi pasukan Rusia. ‘’Selamat datang di Ukraina, Tuan Perdana Menteri,’’ ucap Wakil Menlu Ukraina, Andriy Melnyk di Twitter. 

Ia juga mengunggah foto keduanya berjabat tangan di sebuah stasiun kereta. Kanada, anggota NATO yang memiliki diaspora Ukraina terbesar di dunia, selama ini memberikan bantuan militer dan finansial kepada Ukraina setelah negeri ini diinvasi Rusia pada Februari 2022. 

Kunjungan dadakan Trudeau ke Kiev ini menyusul serangan rudal dan drone malam sebelumnya ke sejumlah sasaran di antaranya Odesa, Poltava, dan Kharkiv. Saat ke Kiev, Trudeau didampingi Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland, yang bisa berbicara bahasa Ukraina. 

Secara terpisah, Pemerintah Provinsi Quebec, Kanada menyatakan hujan dan bantuan dari luar bisa meringankan upaya mengatasi 100 karhutla yang masih berlangsung. Asap karhutla Kanada menyerbu kota-kota di Laut Atlantik. 

Sejumlah pejabat menuturkan, pada Senin mendatang, akan ada sekitar 1.200 pemadam kebakaran termasuk 100 lebih dari Prancis.

‘’Diperkirakan akan turun hujan. Dalam beberapa hari mendatang ada risiko situasi masih kritis. Kedatangan pemadam kebakaran dari Prancis benar-benar akan membantu,’’ kata Menteri Kehutanana Kanada Maite Blanchette Vezina kepada reporter, Jumat (9/6/2023). 

Hingga Jumat tenga malam, terdapat 422 kebakaran di seantero Kanada, sebanyak 125 di antaranya terjadi di Quebec. Lebih dari 13 ribu orang telah dievakuasi dari kota-kota di utara Quebec. Belum ada kemungkinan mereka bisa segera kembali ke rumah. 

Menteri Keselamatan Publik Quebec, Francois Bonnardel saat ditanya mengenai hal itu masih pesimistis. ‘’Jelas, situasi akan masih bermasalah hingga Senin malam.’’ Secara terpisah, pakar meteorologi, Gerald Cheng mengatakan hujan bisa membantu mengatasi api. 

Otoritas provinsi yang berada di Pasifik, British Columbia, belum menyebutkan kemajuan dalam mengatasi karhutla. ‘’Sekarang  kondisinya sangat kering,’’ kata Perdana Menteri British Columbia, David Eby.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement