Ahad 11 Jun 2023 08:27 WIB

Presiden Joe Biden Desak Kongres Loloskan UU Kesetaraan, Lindungi LGBTQ

Biden menyerukan sejumlah langkah melindungi hak dan keselamatan LGBTQ.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joe Biden, ibu negara Jill Biden dan Betty Who, berbaju merah, tiba untuk perayaan Bulan Pride di South Lawn Gedung Putih, Sabtu, 10 Juni 2023, di Washington.
Foto:

Ibu negara Jill Biden mengatakan, perayaan Pride Month dimaksudkan untuk menemukan kegembiraan serta merayakan keindahan dan ketahanan komunitas LGBTQ+ dalam menghadapi ancaman yang semakin besar terhadap kehidupan dan hak mereka. "Hari ini, kami mengatakan dengan lantang dan jelas bahwa kalian dicintai. Kaliam tidak harus menghadapi pertempuran itu sendirian. Kalian tidak pernah sendirian," ujar Jill Biden.

Perayaan Pride Month di Gedung Putih semestinya di gelar pada Kamis (8/6/2023). Namun karena kabut asap dari kebakaran hutan Kanada, maka perayaan itu ditunda dan berlangsung pada Sabtu (10/6/2023).

Biden minggu ini mengumumkan langkah-langkah baru yang dimaksudkan untuk mengekang larangan buku dan kejahatan rasial. Termasuk membantu remaja transgender mengakses perawatan yang lebih baik, dan meningkatkan koordinasi federal untuk melindungi perayaan Pride Month. 

Florida telah berada di garis depan memberlakukan undang-undang anti-LGBTQ+. Gubernur Florida, Ron DeSantis mengatakan, langkah-langkah tersebut bertujuan untuk melindungi anak-anak. De Santis memasuki pencalonan presiden dari Partai Republik untuk menantang Biden di pemilu 2024.

Sebagai presiden, Biden telah membatalkan larangan individu transgender yang bertugas di militer. Di mengeluarkan perintah baru untuk menghentikan terapi konversi dan menandatangani Undang-Undang Penghormatan terhadap Perkawinan, yang secara federal mengakui pernikahan sesama jenis menjadi undang-undang.

Dukungan Amerika untuk pernikahan sesama jenis telah berlipat ganda sejak akhir 1990-an menjadi lebih dari 70 persen. Jajak pendapat Gallup menunjukkan, persentase orang yang mengidentifikasi diri sebagai LGBTQ telah berlipat ganda dalam dekade terakhir menjadi lebih dari 7 persen 

 

Lebih dari 70 RUU yang dianggap anti-LGBTQ+ oleh Kampanye Hak Asasi Manusia disahkan di gedung-gedung negara pada sesi legislatif. Jumlah ini naik dua kali lipat dari rekor tahun lalu sebelumnya, dan lebih dari 500 RUU serupa telah diperkenalkan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement