REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Digital Taiwan Audrey Tang akan menggelar kunjungan tingkat tinggi ke Inggris. Ia diperkirakan berkunjung ke departemen-departemen pemerintah dan bertemu perusahaan bidang satelit orbit rendah.
Taiwan menilai Inggris mitra demokrasi penting meski tidak memiliki hubungan diplomatik resmi karena khawatir dapat meningkatkan aktivitas militer Cina di pulau tersebut. Inggris mendukung partisipas Taiwan seperti di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tang salah satu menteri Taiwan yang dikenal di panggung internasional karena kefasihannya dalam berbahasa Inggris dan banyak menggunakan Twitter. Dalam kunjungannya ia akan menghadiri London Tech Week.
Selain itu, ia berkunjung ke Departemen Teknologi, Sains dan Inovasi Inggris dan Departemen Bisnis dan Perdagangan inggris.
"(Kedua belah pihak akan) berbagi pandangan pada isu terkait pengelolaan digital dan kerja sama industri digital," kata Kementerian Digital Taiwan dalam pernyataannya, Ahad (11/6/2023).
Dua departemen itu belum menanggapi permintaan komentar. Tang juga dijadwalkan berkunjung ke OneWeb perusahaan yang fokus pada satelit orbit rendah dan berharap dapat meningkatkan rencana memperkuat komunikasi Taiwan.
Pemerintah Taiwan sedang mencari rencana mempertahankan komunikasi bila Cina menyerang. Termasuk dengan menggunakan satelit orbit menengah dan rendah untuk layanan internet.
Seperti yang digunakan Ukraina dengan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk. OneWeb yang hampir menyelesaikan jaringan internet dari luar angkasa belum menanggapi permintaan komentar.
Kementerian Digital Taiwan mengatakan Tang berharap dapat menggunakan kunjungannya ke Inggris untuk memperdalam kerja sama dalam bidang keamanan informasi pemerintah, investasi dan hubungan Taiwan-Inggris secara keseluruhan.
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu diperkirakan akan berkunjung ke Eropa pada pekan ini. Ia dijadwalkan menghadiri forum keamanan di Praha. Pada November lalu menteri perdagangan Inggris saat itu Greg Hands berkunjung ke Taiwan dan bertemu Presiden Tsai Ing-wen.
Cina mengecam kunjungan tersebut seperti semua interaksi antara-negara Taiwan lainnya. Cina mengeklaim Taiwan yang demokratis bagian dari wilayahnya dan tidak berhak memiliki hubungan antar negara. Pemerintah Taiwan membantah klaim tersebut dan menegaskan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.