Selasa 13 Jun 2023 00:15 WIB

Ukraina: Sedikitnya Enam Tewas Setelah Ledakan Bendungan Kakhovka

Air di permukiman yang tergenang secara bertahap mulai surut

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, air mengalir melalui di bendungan yang jebol di Kakhovka di Kakhovka, Ukraina, Selasa, (6/6/2023).
Foto: Ukrainian Presidential Office
Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Ukraina, air mengalir melalui di bendungan yang jebol di Kakhovka di Kakhovka, Ukraina, Selasa, (6/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Kiev mengatakan sedikitnya enam korban tewas akibat banjir yang dipicu ledakan bendungan Kakhovka di Ukraina selatan.

"Di Oblast Kherson, sebanyak 46 permukiman benar-benar terendam banjir, 2.718 orang dievakuasi, termasuk 190 anak. Lima orang meninggal, 35 orang dianggap hilang, termasuk tujuh anak," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko di Facebook.

Baca Juga

Klymenko mengatakan bahwa 31 permukiman terendam banjir di wilayah Mykolaiv, di mana satu orang tewas dan 982 orang dievakuasi, termasuk 167 anak.

"Hampir 162.000 pelanggan di 34 permukiman tidak memiliki pasokan air di Oblast Dnipropetrovsk. Pengiriman air untuk minum dan teknis sedang berlangsung. Bersama dengan otoritas lokal, kami berupaya menstabilkan pasokan air untuk warga," ujar Klymenko.

Dia mengatakan bahwa air di permukiman yang tergenang secara bertahap mulai surut, tetapi kondisi cuaca memburuk dengan turunnya hujan yang dilaporkan terjadi di hampir seluruh wilayah Kherson.

Secara terpisah, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa enam orang terluka saat dievakuasi dari tepi kiri sungai di wilayah Kherson, akibat serangan pasukan Rusia.

Awal pekan ini, keadaan darurat diumumkan di kedua sisi bendungan Kakhovka--satu sisi dikendalikan oleh Rusia dan sisi lainnya oleh Ukraina--yang jebol akibat ledakan.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas ledakan yang menghancurkan sebagian bendungan yang memasok air ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia dan Krimea, yang dicaplok secara ilegal oleh Rusia pada 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement