Selasa 13 Jun 2023 11:12 WIB

Menlu Norwegia Apresiasi Penanganan Deforestasi Indonesia

Norwegia memiliki perhatian tinggi terhadap isu deforestasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt di Oslo, Senin (12/6/2023). Dalam pertemuan itu mereka membahas kerja sama kehutanan dan transisi energi.
Foto: Dok Kementerian Luar Negeri
Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt di Oslo, Senin (12/6/2023). Dalam pertemuan itu mereka membahas kerja sama kehutanan dan transisi energi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt di Oslo, Senin (12/6/2023). Dalam pertemuan itu, mereka membahas kerja sama kehutanan dan transisi energi. Huitfeldt pun menyampaikan apresiasi atas upaya Indonesia menangani deforestasi.

“Kerja sama kehutanan dan energi hijau dibahas dalam pertemuan bilateral saya dengan Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt di Oslo (12/6). Kami menyambut baik peningkatan yang signifikan (200 persen) dari perdagangan bilateral Indonesia-Norwegia dan berkomitmen untuk menerapkan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) Indonesia-EFTA (European Free Trade Association) lebih lanjut,” tulis Retno lewat akun Twitter-nya.

Beberapa foto pertemuan Retno dan Huitfeldt turut diunggah akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. “Menlu Retno lakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Norwegia Anniken Huitfeldt di Oslo (12/6) membahas kerja sama kehutanan, transisi energi, dan mendorong investasi Norwegia di industri baterai di Indonesia. Menlu Anniken Huitfeldt apresiasi penanganan deforestasi di Indonesia,” tulis Kemenlu RI.

Menurut Kemenlu RI, dalam pertemuan tersebut, Retno dan Huitfeldt turut membahas soal isu Palestina. Keduanya sepakat untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Norwegia memiliki perhatian tinggi terhadap isu deforestasi. Akhir Oktober 2022, Norwegia mengumumkan akan melanjutkan dana bantuan untuk perlindungan hutan Amazon kepada Pemerintah Brasil. Hal itu diumumkan setelah Luiz Inacio Lula da Silva berhasil mengalahkan petahana Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden (pilpres) Brasil.

“Kami mencatat bahwa selama kampanye dia (Lula da Silva) menekankan konservasi hutan Amazon dan perlindungan masyarakat adat Amazon. Inilah mengapa kami ingin sekali melakukan kontak dengan timnya, secepat mungkin, untuk mempersiapkan dimulainya kembali kolaborasi yang baik secara historis antara Brasil dan Norwegia.,” kata Menteri Lingkungan Norwegia Espen Barth Eide saat diwawancara NTB News Agency 31 Oktober 2022 lalu.

Norwegia adalah donor terbesar untuk Amazon Fund for Forest Conservation and Climate Protection. Amazon Fund dianggap sebagai salah satu alat utama untuk menekan deforestasi di hutan tropis terbesar di dunia tersebut. Sejak terbentuk pada 2008, Norwegia telah menyumbangkan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk Amazon Fund.

Pada 2019, Norwegia menghentikan subsidi perlindungan hutan Amazon senilai 33 juta dolar AS. Hal itu karena mereka menuduh mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menggembosi perjuangan atau kampanye melawan deforestasi Amazon. Di bawah pemerintahan sayap kanan Bolsonaro, deforestasi Amazon dipercepat hingga 70 persen. Espen Barth Eide menyebut tindakan pemerintahan Bolsonaro sebagai “skandal”.

“Ada peningkatan tajam dalam deforestasi di bawah Bolsonaro, yang sangat mengkhawatirkan. Setiap orang yang peduli dengan perubahan iklim telah melihat betapa dia (Bolsonaro) telah sepenuhnya mengabaikan perjanjian dan janji lama,” kata Barth Eide.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement