Rabu 14 Jun 2023 07:05 WIB

Seniman Gaza Melukis di Bekas Puing-Puing Serangan Israel

Seniman grafiti di Gaza telah melukis mural di sisa-sisa rumah yang hancur

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Seniman grafiti di Gaza telah melukis mural di sisa-sisa rumah yang hancur dalam serangan rudal Israel
Foto: AP
Seniman grafiti di Gaza telah melukis mural di sisa-sisa rumah yang hancur dalam serangan rudal Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Salah satu dinding di rumah yang hancur, tergambar seorang perempuan menggendong putranya. Di sisi lain, lukisan seorang anak laki-laki dengan air mata berlinang. Gambar ketiga menunjukkan seorang gadis yang terlihat melalui cermin sedang menyisir rambutnya.

Tumpukan puing masih mengelilingi rumah-rumah di kota Deir al-Balah. Bagian dari rudal Israel yang meledak ditempatkan di atas meja untuk dipajang.

Baca Juga

Seniman grafiti di Gaza telah melukis mural di sisa-sisa rumah yang hancur dalam serangan rudal Israel selama pertempuran lintas perbatasan pada Mei. "Dari penderitaan, rasa sakit, dan pengepungan, kami memperoleh harapan, seni, dan kemenangan," kata seniman Hussein Abu Sadeq.

"Kami menggambar di puing-puing sehingga kami bisa menyampaikan pesan menggunakan kuas dan warna," ujarnya.

Gaza merupakan rumah bagi 2,3 juta orang dan diperintah oleh kelompok Hamas. Wilayah Palestina ini telah diblokade oleh Israel dan Mesir.

Pada Mei, Israel meluncurkan serangan melawan Jihad Islam yang katanya telah merencanakan serangan di Israel. Sebagai tanggapan, kelompok yang didukung Iran itu membalas, mengirim orang Israel melarikan diri ke tempat perlindungan bom.

Israel mengklaim membunuh enam komandan senior Jihad Islam dan mengatakan pihaknya menghancurkan sejumlah instalasi militer. Tapi, serangan Israel merenggut 15 nyawa warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.

"Kami mengumpulkan sisa-sisa (rudal) itu setelah pengeboman," kata Mohammad Thuraya, seorang penyelenggara pameran karya seni tersebut pada akhir pekan lalu.

"Satu rudal menghancurkan lingkungan dan menghancurkan kehidupan sepuluh keluarga yang dulu tinggal di sini," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement