REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memulai latihan militer di laut Cina Timur di sebelah utara Taiwan pada Selasa (13/6/2023), termasuk latihan menembak sasaran dari kapal perang. Latihan militer ini dilaksanakan, ketika AS dan sekutunya juga melakukan latihan militernya di wilayah Pasifik Barat.
Cina secara rutin melakukan latihan di sepanjang pantainya, meskipun latihan di dekat Taiwan yang diklaim Beijing, sering kali paling menarik perhatian. Administrasi Keselamatan Maritim Cina mengeluarkan peringatan zona larangan berlayar dari pagi hingga sore hari pada Selasa (13/6/2023).
Wilayah larangan berlayar itu berada di sebuah area di lepas pantai kota Taizhou di provinsi Zhejiang, untuk latihan tembakan langsung dari kapal perang. "Latihan lain di sekitar lokasi yang sama akan berlangsung hingga Selasa malam," katanya.
Latihan ini dilakukan di dekat kepulauan Dachen, yang dikuasai Taiwan hingga tahun 1955 hingga dievakuasi, setelah pulau-pulau lain di dekatnya direbut oleh pasukan Cina dalam sebuah pertempuran berdarah.
Taiwan masih menguasai pulau Matsu dan Kinmen, di lepas pantai provinsi Fujian, Cina. Wilayah ini dikuasai sejak pemerintah Republik Cina yang kalah melarikan diri ke Taipei setelah kalah dalam perang saudara dengan kelompok Komunis Mao Zedong.
China akan mengadakan latihan terpisah di bagian utara Laut Cina Timur lainnya hingga Rabu (4/6/2023) sore, kata badan keamanan maritim.
Latihan di Laut Cina Timur bertepatan dengan latihan angkatan laut segi empat di Laut Filipina yang dimulai pada Jumat yang melibatkan Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Prancis.
Latihan itu mencakup dua kelompok kapal induk yang dipimpin oleh kapal induk AS, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, yang beroperasi bersama untuk pertama kalinya sejak Juni 2020, demikian ungkap Armada ke-7 AS dalam sebuah pernyataan.