Rabu 14 Jun 2023 18:58 WIB

Cina Tegaskan Kemerdekaan Palestina dengan Ibu Kota Yerusalem Timur Jadi Solusi Mendasar

Perundingan damai Palestina-Israel yang dimediasi AS mandek sejak 2014.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ferry kisihandi
Buldoser disaksikan tentara Israel menghancurkan sebuah rumah milik Palestina Nassar Al-Husseini untuk bangunan ilegal di lingkungan Yerusalem Timur di Wadi Qaddum, Rabu (17/5/ 2023).
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Buldoser disaksikan tentara Israel menghancurkan sebuah rumah milik Palestina Nassar Al-Husseini untuk bangunan ilegal di lingkungan Yerusalem Timur di Wadi Qaddum, Rabu (17/5/ 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Cina berkeinginan berperan membantu mendorong rekonsiliasi internal dan perundingan damai Palestina-Israel. Presiden Cina Xi Jinping menegaskan sikap Cina ini kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas. 

‘’Solusi mendasar atas isu Palestina adalah kemerdekaan Palestina berdasarkan batas wilayah 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota,’’ ujar Xi kepada media, Rabu (14/6/2023), menegaskan reolusi Dewan Keamanan PBB 1967 yang selama ini ditolak Israel. 

Komunitas internasional mesti meningkatkan bantuan pembangunan dan kemanusiaan kepada Palestina. Palestina terus berjuang menjadi negara merdeka dan menetapkan wilayah di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur. 

Wilayah tersebut hingga saat ini diduduki Israel sejak perang tahun 1967. Pada 2005, Israel meninggalkan Gaza tetapi terus memperluas permukiman di Tepi Barat dan menyebut Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka. 

Perundingan damai Palestina-Israel yang dimediasi AS mandek sejak 2014. Di sisi lain, perpecahan di internal Palestina memperumit upaya mencapai perdamaian. Hamas yang kini menguasai Gaza terus terlibat konfrontasi bersenjata dengan Israel. 

Di sisi lain, Abbas yang menjalankan pemerintahan di Tepi Barat juga terbatas kekuasaannya. Abbas berada di Beijing dalam kunjungan tiga hari, berharap dukungan dari Cina setelah gagal bertemu pejabat AS di sela sidang Majelis Umum PBB tahun lalu. 

Secara historis, Cina mempunyai hubungan baik dengan Palestina. Sejak kunjungan terakhir Abbas pada 2017, Cina secara konsisten membahas upaya mediasi. ‘’Kami selalu mendukung rakyat Palestina mendapatkan hak sahnya,’’ kata Xi saat menyambut Abbas di Great Hall of the People.

Kantor berita Palestna, WAFA, melaporkan pada kesempatan bertemu dengan Xi, Abbas menceritakan pelanggaran-pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap Palestina.

 ‘’Israel juga menolak perjanjian dan pembajakan dana pajak Palestina,” demikian laporan WAFA. Abbas menyampaikan penghargaan atas dukungan politik yang diberikan Cina untuk rakyat Palestina. Termasuk dukungan terkait kemerdekaan Palestina. 

Kedua pemimpin membahas cara-cara untuk meningkatkan hubungan bilateral, bertukar pandangan tentang perkembangan terakhir dalam perjuangan Palestina serta masalah-masalah regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.

Abbas dan Xi pun dilaporkan turut membahas tentang upaya menghimpun dukungan internasional agar Palestina memperoleh keanggotaan penuh di PBB. Abbas tiba di Cina pada Selasa (13/6/2023). Lawatannya ke Negeri Tirai Bambu untuk memenuhi undangan Xi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement