Rabu 14 Jun 2023 20:47 WIB

PNS di Lebanon Terancam tak Dibayar Gajinya Akhir Juni Ini

Pada April, pemerintah menyetujui keputusan untuk menaikkan gaji sektor publik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita menggunakan ATM di Beirut, Lebanon (ilustrasi). Pemerintah Lebanon tidak akan dapat membayar gaji pegawai negeri sipil pada akhir Juni 2023.
Foto: AP Photo/Bilal Hussein
Seorang wanita menggunakan ATM di Beirut, Lebanon (ilustrasi). Pemerintah Lebanon tidak akan dapat membayar gaji pegawai negeri sipil pada akhir Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengatakan pada Selasa (13/6/2023), bahwa negara di bawah pemerintahannya tidak akan dapat membayar gaji pegawai negeri sipil pada akhir Juni ini, Anadolu Agency melaporkan, Rabu (14/6/2023).

"Pemerintah tidak akan dapat membayar gaji jika Parlemen tidak menyetujui alokasi tambahan untuk gaji," kata Mikati dalam sebuah pernyataan usai pertemuan Kabinet Selasa.

Baca Juga

Empat puluh enam anggota DPR yang terdiri dari 128 kursi menentang diadakannya sidang majelis. Hingga kini, pemerintah Lebanon tidak dapat memilih pengganti Presiden Lebanon Michel Naim Aoun, di tengah perbedaan latar belakang di antara para pesaing politik di sana.

Pada bulan April, pemerintah menyetujui keputusan untuk menaikkan gaji sektor publik, selain menaikkan tunjangan transportasi bagi para pegawai negeri sipil di negara itu.

Mata uang pound Lebanon telah jatuh ke tingkat paling rendah terhadap dolar sepanjang masa.. Tingkat inflasi tahunan juga naik di Lebanon menjadi 269 persen di bulan April, tertinggi di dunia, menurut Bank Dunia.

Lebanon telah menghadapi krisis ekonomi yang melumpuhkan sejak tahun 2019, yang menurut Bank Dunia merupakan salah satu krisis ekonomi terburuk yang pernah terjadi di dunia pada zaman modern.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement