REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Jumlah korban meninggal akibat tenggelamnya kapal nelayan yang disesaki migran di lepas pantai barat daya Yunani mencapai 79 jiwa, menurut laporan media setempat, dikutip Anadolu, Kamis (15/6/2023). Setidaknya 104 migran dapat diselamatkan, namun jumlah korban tewas ditakutkan meningkat karena orang-orang yang selamat mengatakan kapal itu membawa hingga 700 migran yang sebagian besar berasal dari Pakistan, Mesir, dan Suriah, menurut pemberitaan media Yunani ERT.
Beberapa korban selamat mengatakan bahwa banyak wanita dan anak-anak berada diantara penumpang kapal tenggelam itu. Penjaga Pantai Yunani mengatakan sangat sulit untuk menentukan jumlah migran yang berada di kapal itu.
Otoritas Yunani menyelidiki tiga penumpang yang selamat atas dugaan perdagangan manusia. Ketiga orang tersebut dinilai mencurigakan karena sikap mereka yang tenang setelah diselamatkan dan dibawa ke kota Kalamata. Semua korban yang diselamatkan akan ditanyai sebagai bagian dari penyelidikan awal untuk menjelaskan penyebab tragedi tersebut.
Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou mengunjungi area di mana para migran yang diselamatkan sedang diurus. Menanggapi tragedi itu, mantan Perdana Menteri dan pemimpin Partai Demokrasi Baru Kyriakos Mitsotakis mengatakan kecelakaan itu menyoroti fakta paling dramatis bahwa isu migrasi masih menjadi masalah yang memerlukan sebuah kebijakan Eropa yang kohesif.
Mitsotakisjuga menyalahkan jaringan kriminal hina yang memperdagangkan orang-orang yang putus asa. "Momen ini menuntut kita untuk mengutamakan kemanusiaan dan mendukung para penyintas kecelakaan kapal, sambil meningkatkan segala daya upaya untuk mencari mereka yang hilang," ujar Pemimpin oposisi utama partai SYRIZA, Alexis Tsipras.
Sementara, pemimpin partai PASOK Nikor Androulakis menyerukan kerjasama lebih dekat antara Uni Eropa dan Yunani untuk mencegah insiden tragis tersebut terulang. Kantor Perdana Menteri sementara Yunani Ioannis Sarmas mengumumkan waktu berduka nasional selama tiga hari bagi korban kecelakaan kapal itu.