Ahad 18 Jun 2023 08:44 WIB

Vladimir Putin Sebut Rusia tak Pernah Tolak Dialog dengan Ukraina

Putin mengeklaim sempat lama berusaha atasi situasi di Ukraina dengan cara damai.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pertemuannya dengan delegasi negara-negara Afrika, Putin sebut Rusia tidak pernah menolak untuk mengadakan pembicaraan.
Foto:

Pada Maret 2014, Putin menandatangani perjanjian tentang reunifikasi Krimea dengan Rusia. Perjanjian diratifikasi oleh Majelis Federal Rusia pada 21 Maret 2014.

Di lain pihak, Ukraina menolak mengakui kemerdekaan Krimea dan keputusannya bersatu kembali dengan Rusia. Komunitas internasional pun memandang langkah Rusia di Krimea sebagai bentuk aneksasi atau pencaplokan.

photo
Negara-negara yang bersekutu dengan Ukraina dan Rusia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Presiden Senegal Macky Sall dan Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa memimpin delegasi Afrika yang didalamnya termasuk pemimpin dari Zambia, Komoro, dan perdana menteri Mesir. Sebelum bertemu Putin, mereka sudah berkunjung ke Kiev dan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (16/6/2023).

Dalam konferensi pers bersama, Zelenskyy mengatakan Rusia perlu membekukan perang guna memungkinkan negosiasi. "Saya tekankan sekali lagi, kami membutuhkan perdamaian sejati, dan karena alasan itu, harus ada penarikan nyata pasukan Rusia dari seluruh tanah merdeka kami," ujarnya.

Sementara itu, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan perang harus diselesaikan melalui cara diplomatik. "Hari ini, selama kunjungan kami, kami mendengar serangan rudal. Kegiatan semacam itu tidak bekerja dengan baik untuk perdamaian. Oleh karena itu, kami berbicara tentang perlunya de-eskalasi di kedua sisi sehingga perdamaian menemukan jalan dan menyelesaikan situasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement