REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Sebanyak delapan orang meninggal dunia dalam gelombang panas ekstrem belum lama ini di Meksiko, demikian dilaporkan media pada Jumat (16/6/2023) malam. Suhu ekstrem di bagian barat laut dan tenggara dari negara tersebut, dengan suhu beberapa derajat di atas rata-rata normal musiman, menjadi penyebabnya, menurut berita dari media Meksiko.
Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan bahwa sejumlah orang dirawat di rumah sakit dengan keluhan sengatan matahari akibat gelombang panas. Cuaca panas, terutama yang sangat parah di negara bagian Sonora, Veracruz, Quintana Roo, dan Oaxaca, akan berlanjut selama beberapa hari lagi, menurut laporan tersebut.
Ahli meteorologi menyarankan agar masyarakat tidak keluar dari rumah pada siang hari saat matahari menyinari secara langsung, kecuali bila diperlukan. Hari-hari terpanas dalam beberapa tahun terakhir dialami di Meksiko, saat suhu udara mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, menurut laporan.