REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Uni Eropa (UE) mempercepat pengiriman senjata ke Ukraina. Langkah ini untuk mendukung serangan balik pasukan Ukaraina terhadap Rusia. Hal ini ditegaskan Kepala Industri UE Thierry Breton Ahad (18/6/2023) dalam wawancara dengan harian Le Parisien.
‘’Kami akan meningkatkan upaya mengirimkan senjata dan amunisi. Perang ini semakin intensif yang memainkan peran krusial,’’ kata Breton. Ia berjanji menyuplai sejuta senjata berkaliber tinggi dalam kurun 12 bulan mendatang.
‘’Kami mempersiapkan diri untuk perang ini dalam beberapa bulan lagi atau bahkan lebih lama,’’ jelas Breton. Awal bulan ini, Ukraina melakukan serangan balik terhadap Rusia yang mulai menginvasi pada Februari 2022.
Sejumlah wilayah yang sebelumnya diambil alih Rusia berhasil dikuasai kembali melalui sejumlah serangan balik. Di sisi lain, sebelumnya, Menhan AS Lloyd Austin pada Kamis (15/6/2023) mendesak negara-negara sekutu Ukraina untuk merogoh kantong lebih dalam.
Maksudnya, negara-negara sekutu mesti menyediakan dana dan sumber daya lain untuk memasok lebih banyak senjata dan amunisi untuk Ukraina. Kongres AS juga meminta pemerintahnya menggunakan aset Rusia di AS yang dibekukan untuk membiayai perang Ukraina.
Dengan demikian, biaya perang Ukraina tak lagi menggunakan pajak warga AS. Selama ini, Kongres AS menyatakan telah meloloskan bantuan dana untuk Ukraina. Namun dengan adanya aset Rusia yang dibekukan sebaiknya dana itu yang digunakan.