Selasa 20 Jun 2023 05:55 WIB

Indonesia Pesan 13 Radar Militer Jarak Jauh dari Perusahaan Prancis

Alutsista Baru ini untuk meningkatkan kemampuan pengawasan wilayah udara

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Bendera Prancis
Foto: blogspot.com
Bendera Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Indonesia baru saja memesan 13 radar militer jarak jauh dari perusahaan Prancis, Thales. Alutsista Baru ini untuk meningkatkan kemampuan pengawasan wilayah udara di seluruh kepulauan Indonesia yang sangat luas. Kabar ini dikonfirmasi, Produsen Perancis Thales dan perusahaan pertahanan milik negara PT Len Industri pada hari Ahad (18/6/2023).

Radar Ground Master 400 Alpha (GM400a) akan memungkinkan militer Indonesia meningkatkan citra wilayah udara lebih lengkap. "Mendapatkan keuntungan dari gambaran udara tunggal yang mengintegrasikan deteksi semua jenis ancaman, mulai dari jet dan rudal hingga helikopter yang melayang dan kendaraan udara tak berawak", kata kedua perusahaan dalam sebuah pernyataan bersama.

Jumlah kontrak, yang berlangsung selama beberapa tahun, belum diungkapkan. Setiap radar menghabiskan biaya puluhan juta dolar AS. GM400a adalah radar bergerak dengan jangkauan 515 kilometer dan "mengintegrasikan kemampuan kecerdasan buatan untuk mengelola data dalam jumlah besar" yang diterimanya, demikian ungkap presiden Thales International Pascale Sourisse kepada AFP.

"Pembelian 13 radar generasi terbaru ini menunjukkan kepedulian negara ini untuk memantau wilayah udara di sekitarnya, yang secara langsung terkait dengan situasi di Indo-Pasifik, di mana wilayah itu, Cina menegaskan ambisinya," katanya.

Kontrak tersebut mengatur bahwa Thales akan membangun radar dan sistem komputer untuk memproses informasi yang mereka terima. PT Len bertanggung jawab untuk membangun stasiun-stasiun di mana peralatan tersebut akan dipasang, serta komponen-komponen tertentu dari radar tersebut.

Meningkatnya ketegangan geopolitik telah menyebabkan pertumbuhan yang kuat di pasar radar. Dan Sourisse mengatakan bahwa inilah alasan mengapa Thales telah mengubah organisasi industrinya dan mengembangkan kapasitas produksi di negara-negara baru dan juga Prancis.

"Kami harus mendirikan pabrik di negara-negara baru untuk memenuhi kebutuhan dalam hal volume produksi, tetapi juga kebutuhan pelanggan kami yang ingin memanfaatkan kontrak-kontrak ini untuk mengembangkan ekonomi negara mereka, menciptakan lapangan kerja, dan mendapatkan keuntungan dari transfer teknologi untuk menguasai keterampilan baru," ujarnya.

Lebih dari 80 radar GM400 dan GM400a telah dijual ke 19 negara, demikian menurut Thales.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement