Sabtu 24 Jun 2023 12:10 WIB

Investasi Berbasis Agama, Muslim Punya Andil Terbesar

Oxford Faith-Aligned Impact Finance memproyeksikan nilainya 5 triliun dolar AS.

Seorang pedagang bekerja di lantai Bursa Efek New York pada awal hari perdagangan di New York, New York, AS, 25 Januari 2023.
Foto:

Sebesar 1 triliun lainnya, merepresantasikan dana-dana swasta yang beredar pasar modal Islam, sedangkan 300 miliar berasal dari keyakinan yang disebut Dharmic, di antaranya Hindu, Sikh, dan keyakinan terkait lainnya. 

Investor berdasar keyakinan Kristen sekitar 260 miliar, sedangkan Yahudi 16 miliar dolar AS. Tom Joy, kepala investasi di  Komisioner Church of England berharap investasi-investasi kecil yang ia sebut ‘’impact-first’’ akan mengundang mereka yang berkantong tebal ikut. 

‘’Saat kami bicara soal investasi ‘impact-first’ kami sudah memikirkan fokusnya apa saja, kemudian menyediakan para manajer investasi yang bisa menarik lebih banyak investasi,’’ kata Joy. 

Demi mewadahi investor Muslim yang menginginkan pendekatan berbasis keyakinan agama, Sophia Shepodd Innocenti menjalankan Global Islamic Impact Investing Forum, sebuah payung dan platform diskusi mengenai investasi. 

Ia mendirikan wadah ini setelah menyadari investasi Muslim di pasar modal bakal berdampak positif jika fund manager menekankan perhatian lebih pada efek dari investasi tersebut. Hal ini merepresantasikan keyakinan Islam yang melarang riba. 

Investor Muslim juga tegas dalam memasuki bidang investasi, dengan tidak  menanamkan dananya di sektor judi, alkohol, produksi dan perdagangan senjata. Bahkan Innocenti meyakini investasi Muslim bisa diarahkan dalam mencapai tujuan pembangunan (SDGs) PBB.

‘’Saya menyadari empat tahun lalu bahwa investasi yang sesuai syariah akan cocok dengan SDGs,’’ kata Innocenti. Ia menuturkan, dalam konteks ini, penekanan lebih pada dampak investasi daripada sekadar pakem tradisional selama ini yaitu soal berapa margin keuntungannya. 

‘’Anda membuat keputusan dalam berinvestasi khususnya menekankan pada berapa besar dampak sosialnya,’’ ujar Innocenti. Jadi pola pikir investor berubah dari yang semula sekadar berpikir bagaimana uang yang mereka investasikan bekerja. 

Dalam hitungannya, jika semua dana Islam mengukur dampak investasi dan menggunakannya dalam hal yang berdampak sosial besar, maka bakal ada cukup dana untuk memenuhi target SDGs PBB pada 2030 mendatang. 

Innocenti beralasan, mayoritas investasi yang sesuai syariah bisa diarahkan untuk SDGs. Meski demikian ia memberikan catatan, banyak investasi dana Islam fokus hanya pada properti. ‘’Beberapa gagal karena investor Muslim hanya untuk sektor real estat.’’

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement