REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mendesak pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner untuk bertindak secara bertanggung jawab dan melindungi kehidupan warga sipil, ketika ketegangan meningkat di antara kedua pihak. Sunak mengatakan dia akan menghubungi para pemimpin negara-negara sekutu serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Kami mengawasi dengan cermat situasi ini," kata Sunak kepada BBC, Sabtu (24/6/2023).
Kementerian Pertahanan Inggris menyebut tindakan kelompok Wagner baru-baru ini di Rusia sebagai konfrontasi militer. Inggris menaruh perhatian pada fakta bahwa pejuang Wagner telah menyeberang dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia ke sedikitnya dua lokasi di Rusia.
"Di Rostov-on-Don, Wagner hampir pasti menduduki lokasi keamanan utama, termasuk markas besar yang menjalankan operasi militer Rusia di Ukraina," kata kementerian tersebut melalui Twitter.
Kemhan Inggris menjelaskan bahwa kelompok Wagner selanjutnya bergerak ke utara melalui Oblast Voronezh, dan hampir pasti bertujuan untuk mencapai Moskow.
Menyatakan bahwa situasi tersebut merupakan tantangan paling signifikan bagi negara Rusia belakangan ini, Kemhan Inggris mengatakan kesetiaan pasukan keamanan Rusia, dan terutama Garda Nasional Rusia, akan menjadi kunci bagaimana krisis akan berkembang.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin melakukan pengkhianatan, setelah para pejuang paramiliter melintasi perbatasan dari Ukraina ke Rusia dan memasuki Kota Rostov-on-Don. Di lain pihak, Prigozhin menuduh pasukan Rusia menyerang para pejuangnya.
Prigozhin, dalam beberapa bulan terakhir, berulang kali menuding Kemhan Rusia dan Menteri Pertahanan Sergey Shoygu tidak memasok senjata yang cukup kepada kelompok paramiliter. Wagner telah bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina.