Ahad 25 Jun 2023 22:15 WIB

Lembaga Think-tank: Kesepakatan Lukashenko Memalukan Bagi Putin

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait kesepakatan yang dicapai Wagner

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Belum ada laporan pendiri tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin tiba di Belarusia setelah ia mencapai kesepakatan dengan Kremlin
Foto: AP
Belum ada laporan pendiri tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin tiba di Belarusia setelah ia mencapai kesepakatan dengan Kremlin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Belum ada laporan pendiri tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin tiba di Belarusia setelah ia mencapai kesepakatan dengan Kremlin yang mengirimnya ke pengasingan dan mengakhiri pemberontakan.

Hingga Ahad (25/6/2023) sore masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Termasuk apakah pasukan Wagner bergabung dengan Prigozhin ke pengasingan dan apakah ia memiliki peran di Belarusia.

Baca Juga

Prigozhin yang merilis serangkaian perkembangan audio dan video selama pemberontakan bungkam sejak Kremlin mengumumkan telah mencapai kesepakatan yang ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Lembaga think-tank yang bermarkas di Amerika Serikat, Institute for the Study of War (ISW) mengatakan Kremlin "menghadapi ketidakseimbangan parah" setelah membuat kesepakatan dengan Wagner dan Prigozhin.

Menurut ISW pandangan Lukashenko berperan dalam menahan Wagner maju ke Moskow "memalukan" bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. "Kesepakatan yang dinegosiasikan Lukashenko solusi jangka-pendek, bukan jangka panjang, dan pemberontakan Prigozhin mengungkapkan kelemahan parah (di Kremlin dan Kementerian Pertahanan)," kata ISW.

ISW menambahkan Kremlin dan badan intelijen dalam negeri, FSB tampaknya terkejut dengan pemberontakan Prigozhin. ISW mencatat Prigozhin "meningkatkan dengan konsisten" retorikanya terhadap Kementerian Pertahanan sebelum melakukan pemberontakan.

"Dan Putin gagal memitigasi resiko ini," kata ISW.

sumber : AP

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement