REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat memberikan dana bantuan sebesar 223 juta dolar AS ke Badan Bantuan dan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA). Departemen Luar Negeri AS menyebutkan anggaran tahun 2023 lebih banyak 16 juta dolar AS daripada anggaran tahun lalu. Hal ini menetapkan kembali status AS sebagai donor terbesar untuk UNRWA.
Daniel Adelson, koresponden surat kabar Yedioth Ahronoth di New York, menyatakan pengumuman dukungan Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk UNRWA ini, muncul meskipun Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf sempat menentang organisasi PBB tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Barbara Leaf dalam percakapannya dengan anggota Komite Urusan Luar Negeri DPR. "Menteri Luar Negeri mengetahui adanya laporan yang terus berlanjut mengenai hasutan untuk melakukan kekerasan di sekolah-sekolah UNRWA," katanya dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (27/6/2023).
"Hasutan" tersebut termasuk mengajarkan nama-nama kota dan desa yang dihapus oleh Israel pada tahun 1948 untuk mendirikan negara, dan menyebut Israel sebagai negara "pendudukan Zionis". Upaya ini mengadopsi kebijakan resmi Israel untuk menghapus identitas Palestina, mencuri dan memalsukan warisan Palestina, serta menghapus warisan budaya Yerusalem.
Pada 2018, pemerintahan Trump menghentikan pendanaan untuk UNRWA, yang membuat organisasi tersebut mengalami ketidakstabilan keuangan. Washington mengaitkan penghentian dana tersebut dengan kebutuhan akan reformasi yang tidak ditentukan karena mendorong Palestina untuk memperbarui perundingan damai dengan Israel.